HBN Ke 69, Seluruh Elemen Masyarakat Siap Jaga Keutuhan NKRI
BANDUNG,-- Memperingati
Hari Bela Negara ke 69 Tahun Pemerintah Provinsi Jawa Barat laksanakan Upacara
Peringatan Hari Bela Negara (HBN) ke 69 Tahun di Halaman Depan Gedung Sate Kota
Bandung, Selasa (19/12/2017).
Dalam kesempatan tersebut Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan
bertindak sebagai inspektur upacara. Ketua Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat
Syahrir dalam kesempatan tersebut menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat
di Jawa Barat untuk bahu-membahu menjaga kondusifitas.
Terlebih di momen peringatan Hari Bela Negara ini masyarakat
lebih siap siaga dalam menghadapi berbagai ancaman gangguan. "Kami (DPRD
Jabar) berharap seluruh lapisan masyarakat ikut bertanggung jawab dalam Bela
Negara ini untuk mencegh gangguan dari dalam maupun dari luar," ujar
Syahrir.
Lebih lanjut Syahrir menambahkan, sebagai implementasi salah
satu dari fungsi DPRD yaitu fungsi pengawasan, DPRD Provinsi Jawa Barat terus
melakukan kerjasama dengan pihak-pihak terkait untuk turut andil dalam menjaga
kondusifitas khususnya di Jawa Barat.
"Sesuai dengan tupoksi kita, terutama Komisi I yaitu
dalam bidang Pemerintahan selama ini terus melakukan kerjasama dengan
pihak-pihak terkait salah satunya yang dilakukan oleh Kesbangpol," kata
Syahrir.
"Kesbangpol telah melakukan program-program pembinaan
yang menggandeng unsur-unsur kepemudaan. Dari hal tersebut kami berharap hal
tersebut dapat menjadi motivasi untuk lebih memahami pemaknaan Bela Negara,
sehingga Bela Negara ini dapat menjadi tanggung jawab kita bersama." ucap
Syahrir.
Sementara itu Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dalam
kesempatan tersebut bertindak sebagai inspektur upacara menyampaikan amanat
Presiden Joko Widodo.
Dalam amanatnya, presiden mengajak seluruh masyarakat
Indonesia untuk senantiasa belajar dari sejarah perjuangan bangsa. Jokowi
menerangkan, Indonesia bisa berdiri sebagai bangsa berdaulat tidak lepas dari
semangat bela negara dari seluruh kekuatan rakyat.
"Sejarah juga telah mencatat bahwa membela negara tidak
hanya dilakukan dengan kekuatan senjata. Akan tetapi juga dilakukan oleh setiap
warga negara dengan kesadarannya untuk membela negara dalam bentuk
apapun," kata Presiden Jokowi dalam amanatnya.
Pada momentum peringatan Hari Bela Negara kali ini, Presiden
Joko Widodo mengajak masyarakat untuk melakukan aksi nyata dalam bela negara. Sebagai
contoh, dalam memasuki era milenium ini, sudah barang tentu tantangan dan
ancaman terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah maupun keselamatan segenap
bangsa tidak lagi bersifat tradisional atau ancaman militer. Namun sudah
bersifat multidimensional dan berada di setiap lini kehidupan.
Oleh karena itu, bentuk aktualisasi kecintaan kepada tanah
air atau patriotisme dan nasionalisme tentu jauh berbeda dengan era perjuangan
para pendahulu bangsa.
"Kemudahan dan kecanggihan akses digitalisasi internet
di abad milenium sudah sangat potensial mempengaruhi mindset manusia termasuk
beragam informasi dan paham-paham yang dapat merubah moral dan kepribadian
suatu bangsa," katanya.
Karenanya Jokowi meminta seluruh masyarakat, khususnya para
generasi muda milenial sebagai penduduk mayoritas Indonesia, untuk senantiasa
kritis terhadap upaya memecah belah bangsa, merendahkan martabat bangsa dan
senantiasa waspada terhadap upaya infiltrasi ideologi dengan cara yang sangat
halus dan kekinian yang ingin merubah atau menggantikan Pancasila dan ingin
memecah belah NKRI. ***