DPA 2018 Harus Dongkrak Pembangunan Jabar
BANDUNG
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan menyerahkan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) Pemprov Jawa Barat Tahun Anggaran (TA) 2018, di
Halaman Depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro nomor 22, Jumat (5/1/2018).
Hadir dalam kesempatan tersebut Pimpinan dan Anggota DPRD
Provinsi Jawa Barat, Sekertaris Daerah, dan Kepala OPD Provinsi Jawa Barat.
Selain itu alam kesempatan tersebut juga diberikan Santunan
Jabar Peduli kepada para Pegawai Kamdal dan Cleaning Service di lingkungan Sekretariat
Daerah Provinsi Jawa Barat.
Ketua DPRD Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari mengatakan,
sebagai wakil rakyat pihaknya ingin pelaksanaan anggaran bisa dilakukan tepat
waktu. Hal ini, menurut Ineu akan mendongkrak pembangunan di Jawa Barat yang
sesuai dengan harapan.
DPRD Provinsi Jawa Barat berkomitmen akan selalu melakukan
pengawasan terhadap para pelaksana anggaran sesuai dengan tugas dan fungsi yang
selama ini dijalankan oleh Pimpian dan Anggota DPRD Jabar.
Hal tersebut dilakukan sebagai wujud kontribusi DPRD yang
merupakan bagian dari Pemerintah Daerah.
"Kami ingin menunjukkan bahwa dengan kerja bersama, dengan
gotong royong, dengan kekompakan yang kita lalukan, baik eksekutif,
legistlatif, yudikatif , atau Forkopimda yang ada di Jawa Barat akan
menghasilkan kerja yang luar bisa bagi masyarakat Jawa Barat," tutur Ineu.
Sementara, Aher memaparkan dalam arahannya, bahwa Volume
APBD Jabar TA 2018 sebesar Rp 33,157 Triliun lebih atau naik 3,37% dari Tahun
2017.
Pendapatan Daerah sebesar Rp 31,961 Triliun lebih atau naik
4,65% dari Tahun 2017 dan Belanja Daerah sebesar Rp 33,157 Triliun lebih atau
naik 2,25% dari Tahun 2017.
Anggaran ini memiliki pengaruh yang kuat terhadap
pertumbuhan ekonomi. Meskipun, kata Aher, Pemerintah melalui anggaran ini hanya
menyumbang sekitar 15% pada pertumbuhan ekonomi, namun memiliki jumlah atau
nominal yang besar hanya dari satu entitas, yaitu Pemerintah.
"Meskipun masyarakat itu men-triger (memicu)
perekonomian 85 persen tapi kan sangat luas cakupannya, sangat banyak yang
belanjanya. Tapi kalau Pemerintah satu entitas belanja dari Pemerintah itu 15
persen. Ini (Pemerintah) kelompok belanja terbesar yang ada di negeri kita dan
negeri-negeri manapun," jelas Aher.
"Dalam makro ekonomi, ini (anggaran Pemerintah) menjadi
faktor yang penting dalam pertumbuhan ekonomi dalam belanja pengeluaran yang
menggambarkan pertumbuham ekonomi kita. Ada konsumsi, investasi, ada
ekspor-impor, dan belanja negara atau government spending," tambahnya.
Dengan begitu, menurut Aher, anggaran Belanja Negara harus
ditata dengan baik, tepat waktu, dan tepat sasaran, sehingga bisa mendorong
pertumbuhan perekonomian yang ditandai dengan denyut ekonomi, terbukanya
lapangan kerja, dan pendapatan/pengeluaran masyarakat yang meningkat.
"Mari kita jadikan Belanja Pemerintah ini menjadi
belanja yang terbaik, efektif, efisien," ajak Aher. (SYA)