Pemotongan Dana Bantuan Desa Murni Usulan Pemprov
BANDUNG, PATROLI,-- DPRD
Jawa Barat tidak ingin dikambinghitamkan dengan adanya pemotongan dana bantuan
infrastruktur desa tahun ini oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Terlebih
setelah mencuatnya pemberitaan mengenai pengadaan mobil operasional bagi 95
anggota legislatif tersebut.
Ketua Fraksi PDIP, Waras Wasisto mengatakan, pemotongan dana bantuan infrastruktur
desa tidak ada kaitannya dengan pengadaan mobil operasional bagi anggota dewan.
DPRD Jabar, tambah Waras, tidak pernah mengusulkan kedua hal tersebut, karena
pengadaan mobil operasional dan pemotongan dana bantuan infrastruktur desa
berawal dari usulan Pemprov Jabar.
“Dewan
ini jangan jadi kambing hitam. Dana desa dihilangkan, berlindung di balik isu
mobil. Seolah-olah dewan ini enggak tahu hatinya rakyat. Yang menghilangkan
dana desa kan birokrat (Pemprov Jabar), bukan dewan,” kata Waras.
Tidak hanya itu, Waras pun menyayangkan sikap Gubernur Jabar
Ahmad Heryawan yang seakan cuci tangan terkait pemotongan dana bantuan
infrastruktur desa ini. Saat pertemuan dengan pimpinan DPRD Jabar baru-baru
ini, lanjut Waras, Gubernur mengaku tidak tahu perihal pemotongan dana bantuan
infrastruktur tersebut.
“Kira-kira
masuk akal enggak Gubernur enggak tahu dana desa dipotong? Mungkin enggak
seorang TAPD atau birokrat atau Bappeda tidak lapor pimpinannya? Jangan begitu
lah,” bebernya.
Sehingga, Waras kembali menyayangkan munculnya informasi
yang selama ini beredar luas. “Kita
(DPRD Jabar) dikambinghitamkan, seolah-olah dana desa kepakai gara-gara
(pengadaan mobil operasional) kita. Dana desa itu yang motong mereka (Pemprov
Jabar) kok,” katanya.
Oleh karena itu, Waras mengaku telah mengusulkan kepada
pimpinan DPRD Jabar agar menggelar rapat pimpinan yang di dalamnya membahas
mengenai pengadaan mobil operasional bagi 95 anggota dewan tersebut. Menurutnya
ini merupakan sikap resmi DPRD Jabar atas isu pengadaan mobil tersebut.
Meski begitu, Waras mengaku saat ini Fraksi PDIP belum
menentukan sikap. Pihaknya akan mengikuti suara terbanyak fraksi lain apakah
menerima atau menolak pengadaan mobil tersebut.
Fraksi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) DPRD Jabar dengan
tegas akan menolak pembelian kendaraan dinas anggota dewan meski sifatnya hanya
pinjam pakai. "Kami dari Fraksi Partai Nasdem Jabar akan menolak pembelian
mobil Fortuner untuk anggota DPRD Jabar, sekalipun sifatnya hanya pinjam pakai,” kata Ketua Fraksi Partai
Nasdem DPRD Jabar, M
Iqbal.
Iqbal berjanji, pihaknya akan mengembalikan mobil dinas
kepada Sekretariat DPRD Jabar jika rencana tersebut sudah tetap dilaksanakan. “Bahkan kalau diminta, kami
siap juga mengembalikan mobil lama ke Setwan,” katanya. (Kuswandi)