Berharap Kampus Jadi Pelopor Gerakan Anti Radikalisme dan Terorisme

ILUSTRASI
BANDUNG,-- "Kami berharap gerakan anti radikalisme dan terorisme di kampus-kampus di Jawa Barat ini bisa terkendali semaksimal mungkin. Dan kampus bisa menjadi pelopor dari gerakan anti radikalisme dan terorisme," ujar Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari di sela acara Deklarasi Anti Radikalisme Perguruan Tinggi Di Jawa Barat, Aula Graha Sanusi Hardjadinata, Jumat (14/7) minggu lalu.

Ineu mengapresiasi adanya deklarasi anti radikalisme dan terorisme oleh 44 universitas di Jawa Barat. Menurutnya ini merupakan langkah awal dari pelaksanaan gerakan anti radikalisme dan terorisme sebagai wujud antisipasi yang dilakukan oleh kampus-kampus di Jawa Barat.

"Ini adalah awal untuk pelaksanaan gerakan anti radikalisme di kampus-kampus, harapannya tinggal nanti secara kongkret gerakan anti radikalisme di kampus ini bisa menjadi antisipasi," katanya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, deklarasi tersebut merupakan sebuah wujud kepedulian pada bahaya paham radikal yang kian berkembang.

Aher, sapaan akrabnya, menilai kampus menjadi lingkungan utama yang harus dibebaskan dari segala unsur radikal karena isinya merupakan generasi bangsa.

"Kegiatan deklrasai anti-radikalisme yang diinisiasi perguruan tinggi se-Jawa Barat ini sangat tepat adanya karena pusat perubahan ada di kampus," katanya.

Ia menilai perbedaan merupakan fitrah dalam kehidupan. Karena itu, harus disikapi dengan perilaku saling menghormati dan tetap bersatu sebagai NKRI.

Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Herry Suhardiyanto yang juga bertindak sebagai perwakilan rektor PTN-PTS se-Jawa Barat mengatakan, radikalisme perlu dicegah agar tidak mengganggu perjalanan bangsa.

"Kami berkomitmen mengambil peran aktif untuk mencegah radikalisme, agar tidak komponen kampus yang memaksakan kehendak apalagi melakukan tindakan radikal," ujar Herry.

Ia menambahkan, tugas perguruan tinggi adalah untuk mendidik mahasiswa, mendorong mahasiswa untuk berinovasi dan melakukan pengabdian pada masyarakat.

Pada kesempatan tersebut Deklarasi Anti-Radikalisme dari perguruan tinggi se-Jawa Barat dibacakan oleh Rektor ISBI Bandung Een Herdiani. Berikut petikan deklarasi yang dibacakan:

"Deklarasi Anti Radikalisme Perguruan Tinggi se-Jawa Barat. Memperhatikan perkembangan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara akhir-akhir ini khususnya perkembangan radikalisme dan terorisme, dengan ini kami menyatakan sikap sebagai berikut:

1. Kami berpegang teguh pada landasan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu Pancasila sebagai ideologi dan pandangan hidup bangsa Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 dan semangat Bhineka Tunggal Ika.

2. Kami bertekad mempersiapkan dan membentuk generasi muda yang memiliki jiwa nasionalisme yang kuat, demokratis, jujur, berkeadilan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan, etika akademik, hak asasi manusia, kemajemukan, kerukunan, persatuan dan kesatuan bangsa yang berwawasan Nusantara.

3. Kami menolak organisasi dan aktivitas yang berorientasi dan/atau berafiliasi dengan gerakan radikalisme, terorisme dan/atau organisasi kemasyarakatan/organisasi politik yang bertentangan dengan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan peraturan perundang-undangan;

4. Kami mengajak seluruh komponen bangsa untuk melakukan upaya pencegahan penyebaran faham dan/atau gerakan radikalisme, terorisme dan/atau ideologi yang bertentangan dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
(ELLY S)
Powered by Blogger.