DR. Dino Patti Djalal, Duta untuk AS Kunjungi Ponpes Al Jumhuriyyah
TASIKMALAYA, PATROLI
Foto by: Fauzi |
DR. Dino Patti Djalal,
Duta untuk Amerika Serikat (AS) mengunjungi
Pondok Pesantren Al Jumhuriyyah, Kp. Rawa, Desa Calingcing, Kecamatan
Sukahening, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat.
Sabtu (29/3), DR. Dino Patti Djalal yang didampingi istrinya bersama rombongan disambut
oleh KH Anwar Mahmud, pimpinan Ponpes Al Jumhuriyyah, Inabbah 7 dan Ketua
Yayasan SMK Bina Mandiri dan H. Asep Saepudin, S.T, Kepala SMK Bina Mandiri.
Nampak pula dihadiri oleh Kapten Inf. R.
Bangbang Suyoto, Danramil Cisayong, Aiptu Suharsoyo, Kanit Kantibmas Polsekta
Cisayong, Aiptu Wawan, Kapospol Sukahening, Heri Kustian, Camat Sukahening,
Maman R S.HI, Kepala Desa Calingcing, siswa SMK Bina Mandiri dan para tamu/undangan
lainnya.
K.H. Anwar Mahmud saat berbincang-bincang dengan DR. Dino mengatakan
bahwa pengguna narkoba yang susah disembuhkan adalah yang sudah mengalami
ketergantungan. “Narkoba adalah komoditi ekonomi sehingga pasti ada permainan
dan spekulasi. Pengguna narkoba itu
termasuk yang over kualitas dan peredaran narkoba pun biasanya mengandung unsur politik. Siswa yang menggunakan narkoba berawal dari
hanya ingin tahu lalu mencoba dan dipaksa/dicekok oleh temannya. Selain itu,
perempuan lebih gampang terkena narkoba dan
juga lebih mudah mendapatkan narkoba,” ucapnya.
Perbedaan anak yang
terkena narkoba tersebut, lanjutnya, memiliki kelainan perilaku dan mereka yang
sudah keluar dari Pesantren Inabbah 7 dididik ilmunya harus tetap terjaga.
“Jadi, jangan lupa sholat dan dzhikir,” pesannya.
Di Kabupaten
Tasikmalaya, sudah ada 15 orang yang
menitipkan anaknya di Inabbah 7 ini dan untuk peredaran narkoba, jika di situ ada
pendidikan maka di situ pula ada
pengedarnya. Demikian ditandaskan oleh H. Asep Saepudin S.T, Kepala
SMK Bina Mandiri dalam sambutannya. “Saya mengucapkan selamat datang dan
berterima kasih kepada DR. Dino yang telah
hadir dalam acara silaturahmi ke Ponpes Al Jumhuriyyah,” katanya.
DR. Dino dalam
sambutannya menyatakan bahwa ia memberikan
apresiasi dan sangat kagum kepada KH Anwar, Pimpinan Inabbah 7, Ponpes Al
Jumhuriyyah dan Ketua Yayasan SMK Bina Mandiri yang telah menjadi pelopor
masyarakat. “Saya bersama rombongan sudah mengunjungi Pasar Kerajinan yang menjual
kerajinan dan sangat berkesan sekali atas karya masyarakat Kab. Tasikmalaya.
Jadi, tidak akan kalah dalam menghadapi pasar global di tahun 2015,” ujarnya.
Menyambut berdirinya lembaga pendidikan, imbuhnya,
janganlah dianggap remeh karena
pendidikan adalah tiket untuk maju. Inabbah 7 sangat membantu dalam merehabilitasi
para pemakai narkoba di mana narkoba merupakan salah satu ancaman paling besar bagi generasi bangsa Indonesia.
“Selain itu, ada momok korupsi yang
menakutkan, bencana alam dan terorisme. Sedangkan narkoba ini membahayakan
karena didukung secara internasional dengan
kekuatan ekonomi atau keuangannya yang luar biasa. Juga sangat agresif dalam
mencari mangsa,” ungkapnya.
Kalau ada yang terkena narkoba, tambahnya, jangan putus asa karena jalan masih panjang,
asal mau serius mendalami ajaran agama Islam.
“Jadi, mari kita berjuang dalam menyongsong masa depan," imbuhnya seraya berjanji
akan memberikan bantuan 2 unit komputer. (Fauzi)