May Day 1 Mei: Pusat-Pusat Pemerintahan Dikepung Buruh
Sejumlah
institusi Pemerintah, termasuk Gedung DPR RI, Istana Negara, dan pusat
Pemerintahan di daerah akan dikepung aksi demo buruh. Puluhan ribu buruh yang
tergabung dalam Konfederasi Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) akan turun
ke jalan dalam peringatan hari buruh internasional (May Day) Kamis (1/5/2014).
Aksi tersebut pun akan didukung oleh
gabungan dari berbagai buruh yang ada di daerah di seluruh Indonesia.
"1 Mei
meskipun tanggal merah kami tetap akan melakukan aksi, selagi ada penindasan
kami akan lakukan aksi serentak pada 1 Mei," kata Ketua KASBI, Nining
Elitos di kantornya, Jalan Cipinang Kebembem, Pulogadung, Jakarta Timur, baru-baru
ini.
Dikatakan
Nining, aksi tersebut, akan didukung oleh gabungan dari berbagai buruh di
Jabodetabek. "Tapi untuk Jakarta sendiri, akan ada 10 ribu buruh,"
katanya.
Massa dari
wilayah di luar Jakarta yang akan melakukan aksi, lanjut Nining, akan berkumpul
pukul 09.00 WIB di Bundaran Hotel Indonesia. Mereka akan melanjutkan dengan
konvoi menuju Istana. Aksi rencananya akan diakhiri pada pukul 17.30 WIB. "Jadi
kami hanya fokus di dua tempat itu," katanya.
Untuk aksi
nanti, Nining menyebutkan, pihaknya akan menyerukan sepuluh tuntutan kepada
pemerintah, di antaranya masalah outsourcing, jaminan sosial, upah layak
nasional, perlindungan terhadap buruh perempuan dan buruh migran, meminta
diturunkannya harga kebutuhan pokok, dan lainnya.
Ribuan Buruh Se-Bandung Raya Demo Di Gedung Sate
Sementara itu, sekitar
3.000 buruh yang tergabung dalam Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh
Indonesia (KASBI) Kota Cimahi akan melakukan aksi demonstrasi. Mereka akan
bergabung dengan buruh lainnya se-Bandung Raya untuk melakukan aksi
demonstrasi di kawasan Gedung Sate, Lapangan Gasibu, Jalan Diponegoro Bandung,
Kamis (1/4).
Koordinator
KASBI Kota Cimahi, Brend’s Minardi mengatakan, pihaknya sudah menginstruksikan
kepada semua anggota KASBI Kota Cimahi yang berjumlah 3.000 orang untuk turun
ke jalan memperingati May Day. “Kita akan mengerahkan 3.000 anggota KASBI,
kebetulan ‘kan hari libur,” katanya saat dihubungi, Senin (28/4).
Menurut Brend’s,
bersama buruh lainnya mereka akan melakukan konvoi, mulai dari depan PT Kahatex
Cijerah menuju kawasan industri sebelum akhirnya menuju Lapangan Gasibu. “Kita
juga akan melakukan sweeping mengajak teman-teman lain untuk bergabung. Namun,
tentunya dilakukan dengan tertib,” katanya.
Ditambahkan,
tahun ini May Day telah menjadi hari libur nasional. Hal itu menjadi sebuah
kemenangan kecil yang berhasil diraih kaum buruh Indonesia. Namun, ini baru
kemenangan kecil. Karena menurut Brend’s, kaum buruh dan rakyat belum
sejahtera.
Neoliberalisme
Lebih jauh
dikatakannya, pemerintah Indonesia saat ini semakin jelas berpihak pada sistem
neoliberalisme dengan memberikan jalan selapang-lapangnya bagi para pemodal
untuk mengisap rakyat.
Sementara di
Kabupaten Bandung Barat (KBB), peringatan May Day hampir dipastikan tanpa aksi
unjuk rasa. Sampai Senin kemarin, tujuh organisasi serikat pekerja yang ada di
KBB tak satu pun yang memberitahukan akan menggelar aksi.
“Antara Apindo
dengan serikat pekerja selalu berkoordinasi setiap akan menggelar aksi unjuk
rasa. Konfirmasi terakhir, peringatan May Day akan diisi dengan bakti sosial
oleh para buruh,” kata Sekretaris Eksekutif Apindo KBB, Yohan Octavinus.
Kapolri Intruksikan Kapolda Rapatkan Barisan
Untuk
mengantisipasi kericuhan May Day, Kapolri Jenderal Sutarman mengintruksikan
agar seluruh jajaran kepolisian merapatkan barisan. Kapolri pun mengelar pertemuan
melalui video conference kepada seluruh Kapolda. Pertemuan yang berlangsung
tertutup di Mabes Polri Senin (28/4) tersebut, membahas persiapan Polri
menghadapi demonstrasi oleh buruh yang mewarnai setiap Hari Buruh.
"Karena ini
kan perayaan pesta memperingati Hari Buruh, itu juga hari libur. Berarti
saudara-saudara kita pekerja atau buruh, bisa merencakan kegiatan apa
saja," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombespol Agus Rianto di Mabes
Polri.
Dalam jumpa
antara Kapolri dan seluruh Polda tersebut, Agus menerangkan bahwa pihaknya juga
menyusun skenario pengamanan untuk mengawal aksi turun ke jalan buruh pada hari
H di seluruh Indonesia. Namun, dia tidak menjelaskan secara rinci skenario
pengamanan yang dimaksud. "Tapi harapan kita, teman-teman itu sudah
merancang semuga kegiatan untuk para buruh. Kegiatannya biasanya ada unjuk
rasa," ucap Agus.
Agus juga
mengatakan bahwa pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pihak penyelenggara
aksi buruh. Menurutnya, hal tersebut perlu dilakukan agar dapat memonitor
jalannya aksi agar tetap berlangsung secara damai dan tertib. "Jadi kita
monitor, koordinasikan dengan pihak yang kita tuju, termasuk apabila melintas
jalan umum, kita informasikan kepada pengguna jalan lain," ungkapnya.
Ketika
disinggung mengenai jumlah personil polisi yang akan dikerahkan untuk mengawal
aksi buruh turun ke jalan tersebut, Agus mengatakan itu tergantung kebutuhan
tiap-tiap daerah. "Ya tergantung kebutuhan, nanti dilihat apakah perlu
pengerahan personil cukup besar. Tapi mungkin ada alokasi lain, daerah yang
besar tentunya butuh kekuatan cukup besar," terang dia.
Agus juga
menghimbau agar penyelenggara aksi demo buruh pada 1 Mei nanti wajib untuk
melengkapi ijin kegiatannya ke pihak kepolisian, minimal tiga hari sebelum
kegiatan dilaksanakan. "Karena itu perintah Undang-Undang (UU),"
tegasnya.
Bagi yang tidak
mentaati aturan tersebut, dia menegaskan bahwa pihaknya tidak segan untuk
menindak tegas penyelenggara aksi sesuai dengan ketentuan. "Apakah nanti
kita tidak akan berikan ijin ataupun kita bubarkan nanti kan kita liat situasi
yang ada," tutupnya. (Tim Redaksi/Berbagai Sumber)