Kejaksaan Ditagih Penyelesaian Bantuan Sapi 2011
MAJALENGKA, PATROLI
Kejaksaan
Negeri (Kejari) Majalengka didatangi sejumlah aktivis dari LSM Lembaga
Pemerintah Pemantau Negara Republik Indonesia (LPPNRI). Mereka datang untuk
mempertanyakan dana bantuan sapi dari Pemprov Jawa Barat senilai 1,6 milyar,
Kamis (25/9).
Rombongan LPPNRI yang berjumlah kurang lebih 15 orang ini langsung diterima Kejari Majalengka M. Basyar Rifai,S.H. didampingi Kasie Intel M. Nurdin,S.H. serta Kasie Pidsus Romly,S.H.
Rombongan LPPNRI yang berjumlah kurang lebih 15 orang ini langsung diterima Kejari Majalengka M. Basyar Rifai,S.H. didampingi Kasie Intel M. Nurdin,S.H. serta Kasie Pidsus Romly,S.H.
Mereka
datang dengan menggunakan seragam kaos berlambang nama LSM yang mereka sandang.
Selain itu, mereka terlihat mengenakan topi-topi yang biasa dipakai dalam
perayaan ulang tahun anak-anak, sehingga terkesan menyindir Kejari terhadap
kasus bantuan sapi tahun 2011 lalu.
Ketua
LPPNRI Kabupaten Majalengka, Danny Pande Iroot mengatakan, kedatangannya
tersebut adalah untuk mempertanyakan bantuan sapi tahun 2011 senilai Rp1,6
Milyar di Desa Kulur Kecamatan/Kabupaten Majalengka. "Kami datang ke sini
untuk mengingatkan Kajari sampai dimana penanganan kasus tersebut, sehingga
sampai mangkrak dan tak ada kabar selanjutnya,"ujarnya.
Kajari
Majalengka, M. Basyar Rivai,S.H., melalui Kasie Intel, M. Nurdin SH.,mengatakan
pihaknya menyambut baik kedatangan aktivis LSM hanya sekedar untuk mengingatkan
terkait kasus tersebut. "Mereka hanya menanyakan tentang masalah bantuan
sapi di desa Kulur. Laporan tersebut terkait lapdu, kurang lebih satu tahun
yang lalu. Mereka mengingatkan dengan pemberian kue," ungkapnya.
Nurdin
mengatakan, “Bantuan sapi tahun 2011, kami merespon dan akan kami dalami. berkordinasi
dengan pelapor.Tapi nanti harus kita dalami dulu, pengaduan itu bukan hanya
satu LSM saja, kami masih menangani kasus yang lain, kasus korupsi yang lain,
kami berterimakasih sekali diingatkan. Kita pelajari dulu, apakah layak untuk
proses, jadi masih dibutuhkan tahapan-tahapan selanjutnya. Apakah ini summir
atau tidak?” (Ayank R)