Wagub Promosikan Jabar Gurilaps
BANDUNG, PATROLI,-- Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar
mendampingi Menteri Pariwisata RI Arief Yahya membuka Asia Tourism Forum (ATF)
2016 yang tahun ini kembali dipercayakan di Kota Bandung. Acara ini digelar di
Aula Barat Gedung Sate, Jl. Diponegoro No. 22, Kota Bandung, Sabtu (7/5/16).
Asia Tourism Forum atau
Konferensi Industri Hospitality dan Pariwisata di Asia ini merupakan yang ke-12
kalinya diselenggarakan. Kota Bandung melalui Sekolah Tinggi Pariwisata
(STP/Enhai) Bandung sebelumnya pernah menggelar event yang sama pada 2012 lalu.
Pada tahun ini STP Bandung kembali dipercaya menjadi penyelenggara mulai
tanggal 7-9 Mei 2016 melalui tema "A New Approach To Wonderful
Tourism".
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy
Mizwar sangat menyambut baik atas diselenggarakannya konferensi dua tahunan ini
di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat. Hal ini sejalan dengan program Pemprov
Jawa Barat yang tengah mendorong serta mengembangkan potensi pariwisata di Jawa
Barat yang kurang lebih berjumlah 350 buah, terdiri dari gunung, rimba, laut,
air, pantai, sungai, dan seni budaya atau disingkat "gurilaps".
"Jadi Jawa Barat ini
terkenal dengan gurilaps. Gunung, rimba, laut, air, pantai, sungai plus seni
budaya. Dan kita juga sekarang sedang mengembangkan wisata-wisata ziarah,"
ujar Wagub dalam sambutannya.
Wagub pun mengharapkan dengan
digelarnya forum internasional ini bisa berdampak pada industri pariwisata di
Jawa Barat. Terlebih saat ini Pemprov Jawa Barat pun tengah mendorong Ciletuh
dan Gunung Padang agar menjadi program prioritas pariwisata nasional.
"Kita juga mendorong
bagaimana Ciletuh plus Gunung Padang ini menjadi suatu program nasional ya,
sebagai objek wisata yang sekarang dikembangkan di Jawa Barat ini. Jadi fokus
pada dua titik tadi," papar Wagub usai acara.
Untuk mendukung hal tersebut,
Jabar pun gencar melakukan berbagai pelatihan SDM dan promosi untuk kedua
destinasi tersebut. Selain itu, aksesibilitas atau pembangunan infrastruktur
menuju dua destinasi tersebut tengah dilakukan.
"Untuk Ciletuh tahun ini
kita sudah anggarkan ratusan milyar (rupiah) untuk infrastrukturnya. Tadi juga
kita diskusi bagaimana kita mengembangkan sarana dan prasarana juga MCK dan
segala macemnya. Ternyata ada pola lain agar MCK tadi bisa berstandar hotel
bintang lima tapi ada kredit khusus untuk itu di daerah-daerah pariwisata, jadi
jangan sampai alakadarnya. Jadi supaya kelasnya berbeda," jelas Wagub.
ATF ini digelar bertujuan untuk
memfasilitasi pertukaran informasi dan networking diantara peneliti, praktisi
di bidang industri pariwisata, dan pembuat kebijakan untuk kolaborasi
penelitian lebih lanjut. Networking dengan tujuan utama untuk pengembangan
pemasaran dan manajemen di Asia. ATF sendiri pertama kali diadakan pada tahun
1993 di Kota Ho Chi Minh, Vietnam.
Tahun ini ATF dihadiri sebanyak
460 orang delegasi dari 21 negara di Asia yang sebagian besar merupakan para
akademisi dan mahasiswa pariwisata, serta hadir pula para komunitas yang akan
menghadirkan 130 buah paper. Pembicara di ATF merupakan pembicara-pembicara
terkemuka di bidang Pariwisata yang memiliki reputasi internasional, seperti
founder ATF Prof. Kaye Chon, Ph.D., CHE., FIH., dari Hong Kong Polytechnic
University, serta Menteri Pariwisata RI Dr. Ir. Arief Yahya, M.Sc.
"Forum ini untuk melihat
pariwisata terutama dilihat dari aspek akademisi. Jadi kita bisa branch mark student kita dan
yang lainnya. Dosen kita dengan dosen dari negara lainnya. Termasuk juga untuk
menyiapkan SDM kita," ungkap Arief Yahya usai dirinya membuka acara.
Saat ini banyak negara-negara
yang sudah melibatkan dunia akademisi untuk mengembangkan industri
pariwisatanya. Contoh negara yang telah sukses mengembangkan pariwisata dengan
melalui kolaborasi dengan para ahli, diantaranya yakni Hong Kong, Korea
Selatan, dan Thailand.
Menurut Arief, ajang ini juga
bisa dijadikan wahana belajar bagi para pelaku industri pariwisata di
Indonesia. Terlebih lagi, Arief pun mengungkap bahwa pihaknya saat ini tengah
menyiapkan serta mensertifikasi SDM-SDM unggul di bidang pariwisata.
"Pasti impact-nya akan besar
kalau diadakan disini. Orang Indonesia bisa banyak belajar. Dan dari belajar
itu kita harapkan sertifikasi kita akan lebih cepat. Jadi, kita ingin
mensertifikasi sejumlah 500 ribu orang Indonesia pada tahun 2019," tutur
Arief di hadapan awak media yang hadir.
Turut hadir pada pembukaan acara
ini Walikota Bandung Ridwan Kamil, Founder of Asia Tourism Forum Mr. Prof. Kaye
Chon, Ph.D., CHE., FIH., Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung Dr. Anang
Sutono, CHE., serta jajarannya, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Prov.
Jawa Barat Nunung Sobari, para Kepala OPD terkait di lingkungan Pemprov Jawa
Barat, Unsur FKPD Kota Bandung, para peserta konferensi, serta para tamu
undangan. (Elly S)