Jembatan Penghubung Jayaloka-BTS Ulu Dikerjakan Asal Jadi?
MUSI
RAWAS, PATROLI,-- Jembatan Box Culvert Sungai Mangan di Desa Gunung Kembang
Baru, Kecamatan BTS Ulu, Kabuapten Musirawas, Propinsi Sumsel, merupakan jalan
akses Kecamatan Jayaloka dan Kecamatan BTS Ulu yang di bangun tahun 2014 lalu. Namun sayang, pembangunannya diduga dikerjakan asal
jadi, karena tanah
di samping kiri kanan sayap jembatan itu selalu mengalami longsor ke
dalam sungai sehingga mengakibatkan di pinggir jembatan berbentuk lubang besar. Salah satu faktor penyebabnya, sayap jembatan
tersebut kurang panjang dan tinggi. Dikhawatirkan lama kelamaan sayap jembatan ini
bisa ambruk.
Win yang merupakan warga Desa Gunung Kembang Baru,
Kecamatan BTS UlU, Minggu lalu mengatakan, dulunya proyek jembatan ini diduga dibangun secara asal jadi dengan tujuan untuk meraup
keuntungan yang besar pihak pemborong sehingga pemborong mengerjakan proyek tersebut semaunya.
“Awalnya pak, masyarakat yang bergotong-royong menimbun jembatan
ini agar bisa dilewati untuk sementara waktu. Sedangkan
pihak pemerintah sampai kini belum pernah melakukan penimbunan lubang atau
memperbaiki jembatan itu. Padahal proyek pembangunan
jembatan tersebut dikerjakan tahun 2014 lalu oleh Dinas PU Bina Marga Kabupaten Musirawas,” ujarnya.
Suparno, mantan Kepala Desa Pangkalan Tarum, Kecamatan BTS
ULU saat dikonfirmasi SKI PATROLI
mengakui, kondisi tanah di setiap kiri-kanan sayap jembatan yang
kini selalu mengalami longsor membuat
sulit untuk dilewati. Bahkan
dapat mengakibatkan kecelakaan bagi pengguna kendaraan bermotor yang melintasi.
“Melihat kondisi tanah di jembatan itu sangat memprihatikan. Maka saya langsung menemui
pihak PT. Dapo Argo Makmur (DAM) untuk meminjam alat berat
guna menimbun lubang-lubang yang ada di samping kiri-kanan sayap jembatan, dikarenakan hasil timbunan gotong royong
masyarakat tidak maksimal. Hal ini untuk menghindari jangan sampai ada korban
kecelakaan saat melintasi jembatan tersebut,” jelasnya.
Selain itu, Anggota DPRD Kabupaten Musi Rawas,
Tepno. S dari dapil satu asal Jayaloka saat dikonfirmasi wartawan minggu lau
melalui telpon selulernya mengaku dirinya juga pernah membantu menimbun lubang di jembatan tersebut. Tapi melihat kondisi sayap jembatan kurang panjang, sehingga tanah
yang ditimbun percuma, dan apabila ditimbun lagi tanahnya akan tergerus dan longsor ke sungai.
“Kita minta kepada PU Bina Marga Kabupaten
untuk segera memperbaiki permasalahan di jembatan ini, di mana dalam
proyek ada masa pemeliharaan dan untuk pengawas proyek jembatan itu Pak Ardian
dari Dinas PU Bina Marga Kab. Musirawas,”
sebutnya.
Sementara
itu, berdasarkan pantauan SKI PATROLI di
lapangan,
bangunan jembatan tersebut memang terlihat
kurang maksimal. Hal itu terlihat dari
sayap dinding jembatan kurang panjang, tanah yang ditimbun selalu longsor ke
sungai dan lama-kelamaan dinding sayap
jembatan bisa runtuh akibat pengerjaan proyek tersebut asal jadi. (Toni)