Upaya Pembakaran Limbah Kayu PT ASA Didemo Warga
PANGANDARAN, PATROLI
Warga Desa Cibenda,
Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran melakukan demo kepada pengelola limbah
kayu dari PT Asa Surya Alpatama (ASA) dan menuntut untuk dihentikan proses
pembakarannya, Jumat (21/11). Di mana berdampak mengganggu aktivitas warga di sekitarnya
karena asap dari pembakaran limbah kayu
yang berlokasi di daerah Bulak Laut atau pesisir pantai yang berdekatan dengan
tempat wisata Batu Hiu. Lalu, tertiup angin dan masuk ke pemukiman warga.
Bahkan, menurut warga
bernama Ooy, yang bermata pencaharian sebagai pengrajin gula merah, dirinya sudah
satu minggu tidak bisa melakukan aktivitas karena pekatnya asap. “Dan lebih
parah lagi, pohon kelapa menjadi layu dan tidak produktif. Hal ini sangat
merugikan,” kata Ooy.
Untuk menindaklanjuti
tuntutan tersebut, Serikat Petani Pasundan (SPP) melakukan mediasi/ pertemuan
antara warga dan pengelola limbah kayu yang merupakan rekanan dari PT ASA di
posko SPP. Pertemuan yang dihadiri Bambang selaku pengelola limbah kayu
menyepakati untuk dihentikan sementara pembakaran limbah kayu sampai ditemukan
alternatif yang baik untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Menurut Arif Budiman selaku Pengurus SPP, pada
awalnya pembuangan limbah kayu dari PT ASA sangat membantu warga sekitar
menambah pendapatan karena limbah kayu yang masih bisa dipakai, setelah
dipilah-pilah dan diikat. Jadi, bisa dijual kembali, selebihnya yang tidak
terpakai dibakar atau dimanfaatkan sebagai kayu bakar. “Permasalahan ini timbul
karena adanya sisa pembakaran setiap harinya di mana cuaca atau musim
hujan tidak mendukung. Sehingga, terjadi
penumpukan material limbah kayu yang berlebihan. Sedangkan standarnya, dalam
satu hari, untuk volume pembakaran limbah kayu, sekitar satu truk habis terbakar. Hal ini yang menyebabkan
tebalnya asap. Di mana sifat kayu alba basah yang dibakar kerap menimbulkan asap yang pekat,”
paparnya.
Untuk lebih jelasnya,
PATROLI mengkonfirmasi PT ASA, namun kebetulan managernya tidak ada di tempat
dan hanya diterima oleh stafnya, Agus. Saat diwawancarai terkait
permasalahan pengelolaan limbah kayu,
beliau mengatakan bahwa pengelolaan limbah kayu yang keluar dari pabrik
pengolahan kayu alba PT ASA sudah
diserahkan kepada rekanan, yaitu Bambang. Sehingga, semua permasalahan yang
ditimbulkan merupakan tanggung jawab pihak Bambang. “Saya berharap permasalahan
tersebut jangan sampai menyudutkan PT ASA untuk bertanggung jawab. Karena
selama ini penanganan limbah kayu di dalam
pabrik tidak bermasalah dan bisa ditanggulangi dengan sistem pembakaran dengan
tempat khusus. Dengan cerobong asap yang tinggi. Juga sedang direncanakan tempat yang besar dengan cerobong asap yang
lebih tinggi. Di samping itu, PT ASA
memberikan kebebasan bagi warga sekitar mengambil limbah kayu untuk keperluan kayu
bakar,” tuturnya. (Sartono)