Pengalokasian Bangub di Desa Cijurai Diduga Asal-asalan
Bangunan Seluas 7X7 Belum Selesai
Ilustrasi |
SUKABUMI, PATROLI
Dimungkinkan,
akibat keterbatasan sumber daya manusia yang dimiliki, setiap program
pemerintah yang diturunkan ke desa dianggap sebagai pemberian cuma-cuma dan dianggap
sebagai warisan yang tidak perlu ada laporan pertangungjawaban. Di Desa Cijurai
Kecamatan Gegerbitung, realitas seperti itu diduga terjadi.
Pengalokasian Bangub untuk sebuah bangunan 7x7 terkesan asal-asalan. Sementara itu, dana Bangub yang diturunkan cukup besar dan diduga tidak sesuai dengan peruntukan bangunan
tersebut.
Sementara itu, desa yang lainnya yang sama menerima bantuan, kantor
desanya sudah terlihat megah dan luas. Bahkan, saat ini, bangunan desa yang
lainnya itu sebagian sudah dapat dipergunakan untuk melayani masayarakat.
Tentunya, dengan melihat kondisi di Desa Cijurai, banyak berbagai pihak
mempertanyakan. Untuk ukuran 7x7 saja sampai sekarang belum selesai bahkan terlihat masih amburadul. Sebagian warga
menilai dengan kondisi tersebut mereka was-was “uang habis bangunan tidak
selesai,” siapa nanti yang akan bertanggung jawab? Kondisi ini secara langsung
akan berdampak kepada Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai pemilik wilayah.
U. Syamsudin,
Kepala Desa Cijurai, tidak sempat dimintai komentar terkait program Bangub
tersebut karena menurut Suanda, Staf Desa Cijurai, acap-kali dimintai
konfirmasi selalu mengatakan sedang sakit hingga sulit untuk ditemui.
E.Suanda
mengatakan, “Kami tidak tahu-menahu, itu
urusan Kades atau Sekdes. Kalau berbicara tidak tahu masa iya, tapi kami tidak
bisa
menjawab apa-apa. Silahkan langsung tanya ke Pak
Sekdes,” dengan nada ketus mempersilahkan. Bahkan lanjutnya,”Uang
seribu perak saja kalau bukan uang pribadi, saya tidak berani,”
kilahnya.
Padahal, selama ini, dalam pelaksanaan, ia terlibat
entah menjadi apa. Kehadiran rekan media
itu mungkin dianggapnya meminta uang. Padahal, kehadiran media hanyalah sebagai
tindak-lanjut suara-suara miring di kalangan warga setempat terkait
pengalokasian Bangub juga dana ADD karena ketidaktahuan masyarakat tentang
program yang menyangkut keuangan di Desa Cijurai Kecamatan Gegerbitung
Kabupaten Sukabumi.
Andreas, Ketua BAK Jawa Barat yang bertugas di
Wilayah Kabupaten Sukabumi saat dimintai komentar Patroli belum lama ini,
membenarkan tentang adanya bantuan
Bangub untuk alokasi pembangunan Kantor Desa Cijurai yang ukurannya kurang lebih 7x7m yang belum
selesai. Pihaknya, dalam kaitan ini, berharap
agar setiap penerima program dalam pengalokasiannya harus sesuai juklak dan
juknisnya. Karena yang diberikan pemerintah itu dari rakyat untuk rakyat. Dalam
kondisi ini sebenarnya rakyat atau masyarakat berhak untuk mengetahuinya. (Why/Sjb)