Paguyuban Pasundan Jadi Perekat Bangsa
BANDUNG,-- Senin (10/7),
bertempat di Gedung Mandalasaba dr. Djoenjoenan Komplek Perkantoran Paguyuban
Pasundan, Pengurus Besar Paguyuban Pasunda memperingati Milangkala ke-104.
Dalam kesempatan tersebut, hadir unsur Forum Komunikasi Pimpinan
Daerah (Forkompinda) Jawa Barat, tokoh Jawa Barat, dan petinggi-petinggi
universitas ternama di Indonesia.
Anggota Komisi III DPRD Provinsi Jawa Barat, Dr. Sunatra, SH,
MS, dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa Paguyuban Pasundan saat ini
telah menjadi perekat bangsa Indonesia dalam hal kebhinekaan.
"Negara kita kan dibangun oleh beragam suku bangsa, berbagai
agama, etnis. Oleh karena itu, Paguyuban Pasundan sebagai organisasi
kemasyarakatan yang berkembang, khususnya di Jawa Barat, mudah-mudahan jadi
sebuah organisasi yang betul-betul menjadi contoh bagi seluruh organisasi di
Indonesia. Tentunya yang mengemban tugas
tidak saja mengembangkan budaya Sunda, tapi juga mengembangkan budaya Nusantara,"
ujarnya.
Pihaknya menjelaskan, pada dasarnya Paguyuban Pasundan merupakan
sebuah organisasi yang mengemban misi untuk keindonesiaan. Maka, jelas
organisasi yang memiliki identitas lokal menjadi modal dasar bagi identitas
nasional. "Sebab, suatu negara akan memiliki reputasi yang baik jika
identitas lokalnya juga berkembang dengan baik. Oleh karena itu, Paguyuban
Pasundan sebagai organisasi lokal kemasyarakatan yang memiliki identitas lokal
kesundaan menjadi suatu sarana untuk memperkuat keindonesiaan," ucapnya.
Kontribusi Paguyuban Pasundan, imbuhnya, semakin hari semakin baik, turut serta dalam
pembangunan di Jawa Barat. Salah satunya, dalam bidang pendidikan. Seperti
diketahui bahwa pendidikan Pasundan sudah sedemikian kuat dari mulai jenjang SD
hingga perguruan tinggi merupakan sumbangsih dari Paguyuban Pasundan. Tenu saja
dalam mendongkrak indeks pembangunan
manusia," paparnya.
Ia pun yakin ke depannya Paguyuban Pasundan dapat terus berkiprah
tidak hanya di Jawa Barat, tetapi juga dibentuk di seluruh Indonesia. "Kini
saya tahu bawa Paguyuban Pasundan sudah ada di beberapa wilayah seperti di
Bali, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi. Jadi, ketika sudah terbentuk di 32 provinsi
maka Paguyuban Pasundan bukan hanya menjadi organisasi lokal, tapi sudah
menjadi organisasi nasional," ujarnya seraya menambahkan ia yakin ke depannya
dengan umur lebih dari seabad, hal tersebut dapat terwujud. (SYARIFUDDIN)