Pembangunan Mall dan Pasar Dirasa Rugikan Pedagang di Subang
Aksi forum pedagang Subang di depan gedung DPRD Jabar |
SUBANG,-- Puluhan
massa yang tergabung dalam Forum Pedagang Kecil, Pasar dan Kaki Lima Kabupaten
Subang melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat Jalan
Diponegoro Kota Bandung, Senin (25/9) kemarin.
Dalam aksi tersebut massa menyampaikan aspirasinya terkait
permasalahan yang dialami oleh para pedagang yang merasa dirugikan dengan
adanya rencana pembangunan mall di pasar-pasar tempat mereka berjualan.
Perwakilan Kordinator Forum Pedagang Kecil, Pasar, dan Kaki
Lima Kabupaten Subang Supardi mengatakan, aksi ini dilakukan sebagai bentuk
kekecewaan para pedagang kepada Pemerintah Kabupaten Subang terkait beberapa kebijkan
yang dinilai merugikan pedagang. Selain itu para pedagang menyayangkan sikap
Pemerintah Kabupaten Subang yang tidak melibatkan pedagang dalam pembuatan
kebijakan.
"Terkait program pemerintah yang tidak matang, dengan
tidak membicarakannya dengan para pedagang terkait program relokasi pedagang
dan rencana pembangunan mall yang menyebabkan kami (pedagang) dirugikan,"
kata Supardi.
Ia berharap, unsur Pemerintah Kabupaten Subang dapat duduk
bersama dengan para pedagang untuk dapat menyelesaikan polemik ini.
"Kami beharap unsur pemerintah subang bisa bertindak
arif dan bijaksana duduk bersama dengan para pedagang berikan solusi terbaik.
Kami percaya pemerintah memiliki solusi terbaik" ujarnya.
Sebelumnya terkait permasalaan ini mereka (pedagang) sudah
melakukan pengaduan kepada Komnas HAM. Aduan tersebut direspon dengan baik oleh
Komnas HAM.
"Komnas HAM sudah merespon pengaduan kita, dan sudah
memberikan surat kepada pemerintah subang dan DPRD Subang mengenai pernyataan
dan klarifikasi yang disampaikan kepada para pedagang," katanya.
Aksi unjuk rasa tersebut akhirnya mendapatkan perhatian dari
DPRD Provinsi Jawa Barat. Dalam kesempatan tersebut aspirasi secara langsung
diterima oleh anggota DPRD Provinsi Jawa Barat M Iqbal. Iqbal pihaknya akan
segera melakukan kroscek atau investigasi terkait permasalahan ini.
"Kami akan melakukan investigasi sehubungan dengan
pembangunan disana. Tentu dalam hal ini Kami perlu melakukan kroscek atau
investigasi sehubungan dengan adanya anggaran yang ada di Provinsi Jawa Barat.
Menurut informasi yang disampaikan mereka, bahwa disinyalir pembangunan tersebut
tidak representatif tidak sesuai dengan kebutuhan" ujar anggota Komisi I
DPRD Provinsi Jawa Barat tersebut.
Ia menambahkan, sesuai informasi yanh Ia dapatkan dari para
pedagang adanya peralihan yang dirasakan oleh mereka dan kurang diperhatikan
oleh pemerintah.
"Tapi disisi lain itu ada Perda nya. Apakah itu adannya
kurang sosialisasi dalam pembentukan perdanya, sehingga mereka merasa
dibohongi. Mereka mengadu ke Komnas HAM, termasuk hari ini ke DPRD Provinsi
Jawa Barat" pungkasnya.
(LY)