Tuntut Tindak Tegas Korupsi Pertanahan: Ribuan Petani SSP Demo ke KPK
JAKARTA, PATROLI
Ilustrasi |
Selasa (11/2/), Ribuan petani yang tergabung dalam Serikat Petani Pasundan (SPP) melakukan aksi unjuk rasa di depan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka mendesak KPK segera melakukan penyelidikan terhadap wilayah-wilayah yang dilaporkan masyarakat mengalami konflik agrari. "Terjadi dugaan tindak pidana korupsi di dalam wilayah-wilayah berkonflik tersebut," teriak Koordinator Umum Iwan Nurdin lewat pengeras suara.
Dalam aksinya, ribuan petani tersebut
membawa sejumlah atribut aksi, seperti spanduk, poster, dan bendera. Aksi
tersebut juga membuat akses pada jalur lambat Jalan HR Rasuna Said depan KPK
ditutup lantaran puluhan bus besar memadati depan gedung KPK. "Kami minta
KPK proaktif menindak kasus korupsi pertanahan," kata salah satu peserta
aksi, Agustiana yang juga Sekjen Serikat Petani Pasundan (SPP).
Agustiana menjelaskan, institusi seperti
Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan Kementerian Kehutanan melakukan pembiaran
terhadap penerbitan izin usaha perkebunan, tambang maupun hutan produksi yang
menyalahi prosedur.
Sementara itu, koordinator KAKP, Iwan
Nurdin mengatakan, KAKP mendesak KPK untuk melakukan penyelidikan ke daerah
yang seringkali mengalami konflik agraria. Pasalnya, diduga ada kejahatan
korupsi di dalamnya.
Iwan mengatakan, selama ini institusi
pemerintah enggan melakukan revisi terhadap kekeliruan pemberian izin. Padahal,
hal itu memberikan dampak buruk seperti konflik dan kehancuran lingkungan.
Untuk mengamankan aksi tersebut,
sebanyak kurang lebih 350 personel polisi diterjunkan untuk menjaga kantor Abraham
Samad cs tersebut. "Prosedur tetap (Protap) ada sebanyak 350 personel
gabungan dari Polda, Polres, Polsek, dan Brimob," ujar Kapolsek Setiabudi
AKBP Tri Suhartanto.
Selain ratusan personel kepolisian, kendaraan
taktik seperti mobil water canon tampak dipersiapkan. "Ini sesuai protap
saja," tandas Tri. (Yadi S)