Orang Tua Siswa Mengeluh, SDN 5 Cibadak Diduga Sering Lakukan Kutipan


SUKABUMI, PATROLI
Seiring dengan konsep pemerintah tentang upaya menciptakan sekolah gratis mulai dari SD hingga perguruan tinggi, nampaknya hanya  menjadi tembang kenangan. Pasalnya, jangankan taraf SMP, SMA hingga perguruan tinggi, di Kabupaten Sukabumi tahapan sekolah dasar, khususnya SDN 5 Cibadak, diduga masih terus melakukan kutipan terhadap siswa.
Walaupun kutipan-kutipan tersebut nilainya mungkin sangat kecil, namun dirasakan  berat oleh orang tua siswa, yang mungkin  pendapatannya pas-pasan. Tentunya ini sangat memberatkan mereka. Tak pelak, hal ini dinilai sangat membebani para orang tua siswa yang menyekolahkan anak di SDN 5 Cibadak, Sukabumi.

“Kami sebagai orang tua siswa merasa dibebani dengan banyaknya pembayaran di sekolah. Jika dihitung dalam perbulannya maka sangat banyak sekali. Dari mulai LKS, ditambah pembayaran uang kas dan uang komputer. Memang, saat ini tanpa komputer, anak didik akan sulit berkembang. Akan tetapi, kalau kutipan tersebut terus dilakukan, tanpa ada pembelajaran komputernya yang sebenarnya/nyata, kenapa harus diminta biaya terus-menerus,“ ungkapnya.
Kondisi ini, tambahnya, menjadi perbincangan para wali murid, apalagi kalau mengingat kejadian dulu, waktu sekolah tersebut disatroni maling. Mungkin akibat kelalaian hingga beberapa barang berharga hilang dan komputer lenyap. Kenapa hal ini harus menjadi beban siswa-siswi yang diminta rata-rata  Rp 50 ribu  untuk iuran kehilangan,“ ujar salah seorang wali murid SDN 5 Cibadak pada PATROLI seraya mengeluhkan bahwa sekolah gratis itu jauh dari harapan.
Sedangkan Hj. Sri, Kepala  SDN 5 Cibadak saat dimintai komentarnya, minggu lalu, mengakui bahwa program lab. komputer itu merupakan  hasil musyawarah dengan komite sebagai perwakilan dari orang tua siswa. “Maka dari itu, hasil musyawarah kami lanjutkan,“ kata Kepala  SDN 5 Cibadak yang sekaligus Ketua PGRI di UPTD Pendidikan Kecamatan Cibadak, Sukabumi.
Sementara pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi yang diwakili Utomo saat dimintai tanggapan oleh  PATROLI, belum lama ini, menyatakan kalau memang hal ini terjadi di SDN 5 Cibadak maka dalam waktu dekat ini pihaknya  akan memanggil kepseknya. “ Di sisi lain, komputer itu memang harus diajarkan di setiap sekolah,“ katanya  di sela kesibukan. (Why-Sjb)
Powered by Blogger.