“Suntik” Karung Raskin Dibongkar Babinkamtibmas
KAB.
BANDUNG, PATROLI,-- Aiptu Hari Maryadi, petugas Badan Pembina Keamanan dam Ketertiban
Masyarakat (Babinkamtibmas) Desa Cinunuk, Kec. Cileunyi, Kab. Bandung belum
lama ini berhasil membongkar kasus
“suntik” karung berisi raskin. Kasusnya terbongkar saat ratusan karung berisi
raskin (tiap karung terisi 15 kg) akan dikirim ke Desa Cinunuk untuk
didisbrusikan.
Terbongkarnya kasus “suntik” karung raskin
ini, setelah Heri melakukan penyelidikan terkait ada temuan dan laporan warga
jika karung raskin yang berisi 15 kg untuk Desa Cinunuk diduga susut antara 2-3-5kg.
Setelah berkoordinasi dengan Kades Cinunuk, H. Sesep Ruhiat, begitu ratusan
karung raskin yang diangkut 2 truk mau dikirim ke Kantor Desa Cinunuk, Hari
segera turun tangan.
Saat truk pertama pengangkut raskin
tersebut menurunkan ratusan karung raskin Hari tak menemukan kejanggalan. Namun
begitu truk kedua menurunkan ratusan karung raskin Heri curiga ada pulahan
karung raskin seperti bekas suntikan dan sedikit bolong. Tak menunggu lama,
Heri segera bergerak dan naik ke truk tersebut. Benar ketika diperiksa di atas
truk ada alat untuk menyuntik karung raskin dan puluhan karung raskin
tersimpan.
“Setelah menemukan bukti tersebut saya
langsung berkoordiasi dengan Kades Cinunuk dan melapor ke Kapolsek Cileunyi. Hasil
penyelidikan ditunjang dengan barang bukti saat itu 5 tersangka diamankan dan
ratusan barang bukti karung raskin disita. Benar, ketika saya dengan Kades Cinunuk menimbang
karung raskin, tiap tiap karung raskin ternyata susut antara 1-2 kg. Kasusnya
langsung dilimpahkan ke Polres Bandung.
Sembilan
Tersangka
Sementara setelah kasusya penyelidikannya
dikembangkan oleh Unit Reskrim Polsek Cileunyi dan Satreskrim
Polres Bandung ternyata berhasil membekuk sembilan tersangka pembobol
raskin yang akan di distribusikan ke Kec. Cileunyi, Kab. Bandung. Sembilan
tersangka tersebut, 6 warga Solokan Jeruk, Kab. Bandung, 1 warga Kota Bandung
dan tersangka lainnya sedang dalam pemeriksaan.
“Benar kami berhasil mengungkakp kasus
“suntik” karung raskin. Awalnya kami mendapat laporan dari sejumlah penerima
raskin dandari salah seoramg kades terkait
susutya dari setiap karung raskin yang mereka terima, Dari sana kami melakukan
penyelidikan, lalu kami buntuti ternyata pembobolan terjadi di perjalanan,”
papar Kapolres Bandung, AKBP Erwin Kurniawan kepada Wartawan Jumat (26/6).
Erwin menjelaskan, pembobolan raskin
dilakukan melalui suntikan pipa-pipa. Dari 15 kg beras perkarung, diambil antara
2-3 dan 5 kg. Sedangkan beras yang ada
di satu truk terdapat ribuan kg yang akan di distribusikan ke desa lainnya.
Beras hasil curian tersebut mereka jual dengan harga Rp 1.500/ kg.
“Dari hasil pemeriksaan kami menemukan dua
truk yang mereka gunakan untuk mengangkut beras hasil curian dan 2 buah alat
suntikan untuk di suntikan ke karung agar beras mengalir melalui pipa-pipa,”
tambah Erwin.
Namun
demikian, menurut Erwin tidak menutup kemungkinan masih ada oknum-oknum yang
terkait dalam pencurian raskin karena itu meminta Bulog untuk lebih
berhati-hati dan melakukan pengawalan beras tersebut rawan dari kejahatan
pembobolan ditengah jalan. “Saat ini raskin hasil pencurian tersebut sudah
dikembalikan ke desa masing-masing agar bisa segera disalurkan ke warga,” tutup
Erwin. (Yadi S)