Perhatikan Pendidikan Anak-anak di Pengungsian!
BANDUNG, PATROLI,-- Pendidikan
anak-anak korban bencana alam harus tetap diberikan meski di tengah-tengah
kondisi sulit. Bencana alam seperti banjir yang saat ini terjadi di Kabupaten
Bandung menyulitkan mereka dalam mengakses pendidikan.
Terlebih, sejumlah sekolah pun ikut terendam oleh tingginya
debit air. Anggota Komisi V DPRD Jabar, Rustandi, mengatakan, selain rumah,
sekolah pun menggenang sekolah sehingga aktivitas belajar mengajar dihentikan.
Oleh karena itu, kata Rustandi, pemerintah daerah harus tetap memperhatikan
pendidikan anak-anak yang menjadi korban banjir di Kabupaten Bandung.
Ini penting agar hak-hak dasar anak terhadap pendidikan bisa
tetap terpenuhi walaupun sedang dilanda bencana alam. "Selama ini kita
melihat bantuan untuk korban banjir itu berupa kebutuhan sandang, pangan,
obat-obatan, makanan. Tapi jarang yang memperhatikan bantuan kebutuhan
pendidikan untuk anak korban banjir," kata Rustandi, di Gedung DPRD Jabar,
Bandung, Kamis (17/3).
Menurut Rustandi, anak-anak akan mengalami kerugian ganda
jika hak pendidikan pun ikut terganggu. Kerugian akibat rumahnya terendam
jangan ditambah lagi oleh kerugian kehilangan pendidikan.
"Boleh kita ngasih bantuan makanan, selimut, dan
lain-lain. Tapi tolong perhatian juga kebutuhan pendidikan anak-anak yang
mengungsi karena banjir di Baleendah, Dayeuhkolot, dan Cieunteung,"
katanya.
Aktivitas pendidikan formal di sekolah bagi anak pengungsi
banjir dipastikan terganggu. Namun, hal tersebut bisa diatasi dengan
mendatangkan relawan pendidikan untuk memberikan pelajaran formal dan informal
di tempat pengungsian.
"Sekolah yang kena banjir pasti diliburkan. Tapi kan
bisa diakali dengan cara mendatangkan relawan pendidikan di pengungsian,"
pungkasya. (Elly)