Sudarsono Jabat Ketua DPD Golkar Seruyan
KUALA PEMBUANG,-- Sudarsono akhirnya diberi kepercayaan penuh memegang tampuk kepemimpinan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) Kabupaten Seruyan dari kader partai berlambang pohon beringin itu.
Dalam pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) III Partai Golkar yang digelar di Gedung Serba Guna Kuala Pembuang, belum lama ini, Sudarsono yang juga merupakan Bupati Seruyan itu, secara aklamasi terpilih menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Seruyan periode 2016-2019. Sementara untuk pengurus inti lainnya yang ditetapkan saat Musda, yakni jabatan Sekretaris dipegang oleh Nurhasan yang juga selaku Wakil Ketua I DPRD Seruyan dan Bendahara M. Darwis.
Pelaksanaan Musda Golkar itu berlangsung tertib dan khitmad dengan dihadiri oleh perwakilan pimpinan dari DPD Golkar Propinsi Kalteng, yakni Suhaimi Kurniawan. Turut hadir puluhan pengurus serta kader partai yang berasal dari Pimpinan Anak Cabang (PAC) Partai Golkar yang berada di tingkat kecamatan se-Kabupaten Seruyan. Tak ketinggalan, hadir para perwakilan pengurus dari sejumlah partai politik yang ada di Seruyan, seperti Partai Hanura, PDIP, Partai Persatuan Pembangunan, Nasdem, PKB dan partai lainnya.
Ketua DPD Golkar Kabupaten Seruyan terpilih, Sudarsono dalam kesempatan itu menyampaikan, bahwa dirinya di Partai Golkar bukanlah orang baru. Sebab, pada tahun 2003-2004 dirinya sempat bergabung sebagai kader Partai Golkar. Tetapi, saat rentang tahun itu, Sudarsono mengaku keikutsertaannya bergabung ke dalam Partai Golkar karena keberadaan dirinya saat itu ‘tidak terpakai’. Salah satu alasannya, saat Sudarsono mau mencalonkan diri sebagai calon anggota DPRD Seruyan, justru namanya dicoret oleh pihak DPD Golkar yang berkompenten dan berhak memberikan rekomendasi persetujuan pencalonan yang dimaksud.
“Jadi, kalau bisa dibilang di sini, saya bukan ‘barang baru’ di Partai Golkar ini,” kata Sudarsono saat menyampaikan sambutannya.
Sudarsono melanjutkan, setelah didepak dari Partai Golkar, dia menceritakan kembali soal pengalaman politiknya kala itu. Usai tidak lagi bergabung di Golkar, kemudian pada tahun 2009 memutuskan untuk bergabung dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan akhirnya sempat terpilih sebagai salah satu anggota DPRD Propinsi Kalteng.
“Mengingat pengalaman politik terutama saat bergabung di Golkar dulu, nah, hari ini kalau memang mau dipermasalahkan dengan Golkar, boleh-boleh saja. Tetapi, kalau bisa saya sampaikan di sini, sebenarnya saya dulu juga sudah cukup lama di Golkar. Hanya saja dulu Golkar tidak pakai saya untuk turut berkiprah guna memajukan partai ini. Tapi, saya maklumi, karena itu demokrasi di tingkat partai,” ungkap Sudarsono.
Jadi Pemenang
Usai bercerita pengalaman politiknya, Sudarsono menegaskan terkait jabatan Ketua DPD Golkar Kabupaten Seruyan yang dia pegang, jika sekarang dirinya menargetkan Partai Golkar harus bisa menjadi pemenang pada Pilkada Seruyan tahun 2018 dan Pemilu Legislatif Seruyan tahun 2019 mendatang.
“Ini tentu harapan kita semua, bahwa Partai Golkar berharap bisa menjadi pemenang dalam kancah pilkada maupun pemilu legislatif. Kita harus bisa mencapai kekuatan yang baik. Terlepas dari harapan itu, di sini saya mengajak semua kader, agar terus bisa berpegang dan menaati semua aturan yang ditetapkan oleh Partai Golkar ini,” pintanya.
Sudarsono menambahkan, dirinya sekarang meminta segala macam bentuk perbedaan atau pun perpecahan yang sebelumnya pernah terjadi di tubuh partai, harus bisa dihilangkan. Di mana semua kader diminta untuk menyatukan diri mencapai tujuan demi kemajuan partai sendiri. Meskipun sebenarnya, perbedaan itu merupakan sesuatu hal yang wajar, terlebih dalam hal berpolitik.
“Saya sampaikan kembali di sini, sekarang sudah saatnya Partai Golkar harus bisa melibatkan diri di tengah-tengah masyarakat melalui pelaksanaan kegiatan yang langsung bersentuhan untuk kepentingan masyarakat hingga ke tingkat desa. Mari kita gerakan seluruh kekuatan dengan tekad yang dimiliki, khususnya dari semua kader yang ada di tingkat kecamatan,” ajaknya.
Laporan: GAN