Butuh 17 Miliar, TPPAS Legoknangka Belum Siap
KABUPATEN BANDUNG,--
Kalangan DPRD Provinsi Jawa Barat menilai Tempat Pemilahan dan Pemrosesan Akhir
Sampah (TPPAS) Legoknangka, di Kabupaten Bandung, belum siap. Hal ini terlihat
dari hasil Kunjungan Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat ke TPPAS Regional
Legoknangka, Selasa (11/4).
Rombongan legislatif ini dipimpin Wakil Ketua Komisi IV Daddy
Rohanady serta sejumlah anggota Komisi IV lainnya seperti Lucky Lukmansyah
Trenggana, Oleh Soleh, Asep Irfan Alawi, Hasbulllah, dan Rustandie.
Menurut Daddy, TPPAS Regional Legoknangka dimulai sejak 2009
dengan luas penlok 90 hektare. Namun, belum semua lahannya dibebaskan. "Tetapi
eksisting baru dibebaskan 94,6 ha," kata Daddy.
Berdasarkan kajian awal dari BPLHD 2005 silam, lokasi
penloknya di Citiis (Lingkar Nagreg). Namun, pembangunan fisiknya baru dimulai
2014 lalu oleh Hutama Karya. "Pengerjaan jalan dulu sepanjang sekitar 1,4
km,” tambahnya.
Meski telah menggunakan APBN Rp136 miliar, menurutnya masih
ada jalan yang belum tersambung sepanjang 200 meter dengan lebar 88 meter.
"Ini membutuhkan sekitar 17 miliar lagi," katanya.
Dia menyebut, volume sampah di Bandung Raya saat ini ditampung
di Sarimukti. TPPAS ini dirancang untuk waktu lima tahun dengan asumsi
kapasitas sampah 1.200 ton per hari. Namun, ternyata volume sampah terus
meningkat sampai yakni 1.5001.800 ton per hari. Oleh karena itu, Sarimukti
minta perpanjangan hingga tahun 2020 dan penambahan lahan seluas 2025 ha.
"Tim evaluasi sudah turun minggu lalu, tinggal menunggu
ganti rugi tegakan (jati). Diharapkan MoU sudah rampung pada akhir tahun
2017," katanya.
(*)