Aturan Berubah-ubah Pemicu Carut Marut PPDB
KAB. BANDUNG,-- Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat memberikan acungan jempol
atau mengapresiasi pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2017 di SMA
Negeri 1 Margahayu berjalan dengan baik. Hal itu dilihat dari partisipasi aktif
masyarakat yang mendaftarkan anaknya sesuai dengan peraturan PPDB. Jalur
afirmasi diperketat melalui Permen no. 17 Tahun 2017 dan Permen no. 20 Tahun
2017 Tentang PPDB.
Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, Hj Cucu Sugyati,
SE, MM mengatakan, PPDB setiap tahunnya selalu meyimpan berbagai persoalan.
Peraturan yang selalu berubah-ubah menjadi salah satu pemicu terjadinya carut
marut mekanisme PPDB.
Karena itu pada pelaksanaannya harus diawasi dengan baik
untuk meminimalisasi kekeliruan sistem dan mekanisme PPDB di Jabar.
“Persoalan PPDB ini memang sangat kompleks, tetapi dengan
aturan yang sekarang jauh lebih ketat. Sehingga diharapkan masyarakatnya pun
dapat memahami atas mekanisme yang berlaku,” ujar Cucu di SMA Negeri 1
Margahayu, Jl. KH Wahid Hasyim No. 387, Sayati, Kabupaten Bandung, Jumat (14/7).
Ditegaskan anggota komisi lainnya, Sahromi mempertanyakan
sejauhmana sosialisasi yang dilakukan SMA-SMA terhadap kepala sekolah SMP agar
tidak merujuk pada sekolah favorit saja. Sehingga pemerataan peserta didik
khususnya di Kabupaten Bandung dapat dilakukan. Pasalnya, hal itu disinyalir kurangnya
sosialisasi terhadap SMP-SMP tentang PPDB SMA ini.
“Bagaimana upaya kepala sekolah agar tidak menyerbu sekolah-sekolah
favorit, seharusnya kan saling memberikan informasi tentang PPDB ini. Sistem
zonasi juga tidak bisa seluruhnya diakomodir,” kata Sahromi.
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Margahayu, Aa Sudaya mengatakan,
sosialisasi disampaikan kepada seluruh kepala sekolah smp melalui Dinas
Pendidikan Kabupaten Bandung. Menginformasikan mengenai PPDB 2017 sesuai dengan
prosedur dan mekanisme yang berlaku. Sehingga yang berkaitan dengan informasi
PPDB disertai dengan pengarah jalur pendaftaran di setiap sekolah-sekolah.
“Orang tua yang ingin mendaftarkan anaknya diusahakan tidak
banyak bertanya, mereka tinggal mengikuti alur yang sudah kami berikan
fasilitasnya seperti brosur, jalur afirmasi dan jalur akademik kami
informasikan dengan detail,” ujar Aa.
Dia menambahkan, tidak hanya berupa papan informasi brosur
maupun jalur akademis dan non akademis. Seluruh komponen sekolah juga dibekali
dengan informasi tentang PPDB ini. Tidak terkecuali bagi Staf Tata Usaha (TU)
hingga penjaga sekolah yang menjadi pemandu masyarakat untuk mengetahui
informasi PPDB tersebut.
“Informasi ini sangat penting bagi masyarakat untuk
mensosialisasikan PPDB, pihak sekolah bertanggung jawab untuk memberikan
informasi dengan jelas,” katanya.
Jalur afirmasi dan jalur akademis, sebut Aa, pada dasarnya sama
dengan mekanisme PPDB tahun sebelumnya. Hanya polanya yang berbeda dan mengacu
pada Permen no. 17 Tahun 2017 Tentang PPDB dan Permen no. 20 Tahun 2017. Ada
hal-hal yang longgar, sekarang lebih ketat dari segi aturan sehingga kepsek
tidak dapat berimprovisasi tentang PPDB ini. Non akademis diterima 100 persen,
jalur prestasi hanya 50 persen.
“Total penerimaan siswa sebanyak 255 yang mendaftar 254
akademisi non akademisi 173 jumlah total siswa 428. Rasio idealnya 432,
selisihnya dicadangkan untuk yang tidak naik, sehingga kuotanya cukup banyak,”
tandasnya.
Sekolah-sekolah negeri di Kab. Bandung mengumumkan
Penerimaan Peserta Didilk Baru (PPDB) secara serentak, Jumat (14/7/2017).
Sedangkan untuk daftar ulang dilaksanakan pada Sabtu (5/7/2017) dan Senin
(7/7/2017).
"Pengumuman kelulusan PPDB alhamdulillah berjalan
lancar tanpa adanya masalah," ujar Kepala SMAN 1 Margahayu, Amin Wijaya.
Passing grade untuk SMAN 1 Margahayu, kata Amin, sebesar
30,6. Sedangkan siswa yang diterima sebanyak 400 anak dari jumlah pendaftar 630
siswa. "Jumlah kelas ditambah dengan 17 siswa akselerasi yang sudah
diumumkan pada Mei lalu. SMAN 1 Margahayu dengan tanah milik TNI AU sehingga 10
persen kuota siswanya untuk anak-anak kandung dari prajurit TNI AU,"
jelasnya.
Amin yang juga pelaksana tugas Kepala SMAN 1 Cileunyi
mengatakan, untuk SMAN 1 Cileunyi dengan passing grade 26,05 juga menerima 400
siswa atau 10 kelas.
"Jumlah pendaftar di SMAN 1 Cileunyi mencapai 660
orang. Kami berharap agar pendaftaran ulang mulai besok Sabtu bisa berjalan
lancar apalagi SPP dibebaskan bagi siswa SMAN 1 Cileunyi," tambahnya. (NANG)