Pemrpov Jabar Diminta Antisipasi Kekeringan
BANDUNG,-- Saat
ini, musim kemarau telah membuat sejumlah wilayah di Jawa Barat (Jabar)
mengalami kekeringan. Sebab itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jabar meminta
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar mengantisipasi dampak kekeringan pada 2017.
Seperti diketahui, hingga saat ini masih memasuki musim
kemarau yang diprediksi puncaknya terjadi bulan ini. Wakil Ketua DPRD Provinsi
Jawa Barat Haris Yuliana mengatakan, pihaknya bersama eksekutif memang telah
melakukan rapat koordinasi terkait hal ini. Namun, kata dia, menurutnya upaya pencegahan
harus dimaksimalkan.
"Sebenarnya pemprov dengan kami telah mengadakan rakor soal
antisipasi kekeringan ini. Tapi kami berharap dan minta pemprov terus
mengantisipasi dampak kekeringan," kata Haris, Minggu (8/8) pekan kemarin.
Dia pun mengapresiasi langkah Pemprov Jawa Barat yang telah
melakukan rakor untuk mengantisipasi dampak kekeringan dengan DPRD Jawa Barat.
"Ini artinya kekeringan sudah terprediksi oleh pemprov," kata dia.
Dia berharap akan ada hasil berupa antisipasi dampak kekeringan
dari hasil rakor tersebut. "Kekeringan ini tidak bisa dihindari jadi harus
ada antisipasi seperti pompanisasi atau pembagian air bersih kepada
warga," kata dia.
Menurut dia, sejumlah dinas terkait di lingkup Pemprov Jawa Barat
bisa segera menyiapkan langkah-langkah antisipasi kekeringan. "Kita tahu
masih ada kabupaten/kota di Jawa Barat yang belum memiliki BPBD, jadi kami
harapkan BPBD Provinsi Jawa Barat bisa memback-up hal tersebut," kata dia.
Selain itu, lanjut Haris, harus ada koordinasi lintas sektor
terkait antisipasi dampak kekeringan di Jawa Barat. "Urusan kekeringan ini
bukan hanya terkait dengan BPBD tapi dinas lainnya juga," kata dia.
Haris menyontohkan ketika musim kemarau melanda Dinas
Pertanian harus melakukan sosialiasi ke masyarakat di wilayah utara Jawa Barat
tentang tananam apa saja yang kuat ditanam saat musim kemarau. "Kita tahu
di Pantura Jabar itu terkait produksi hasil bumi seperti padi dan lain-lain
kalau musim kemarau tiba, sedangkan di perkotaan lebih kepada akses pada air
bersih," kata dia. (SYAR)