Teater Cimahi Mampu Mengoreksi Lingkungan

BANDUNG, PATROLI

Ilustrasi
 Grup Teater dari Kota Cimahi dalam pernampilan  di Teater Tertutup Taman Budaya mampu memberikan koreksi terhadap lingkungan yang semula subur, bersih, asri dan rindang, menjadi panas dan gersang akibat banyaknya pohon-pohon beton.
Kreator teater Cimahi, Pasir Batu Kecapi demikian apik dan tajam telah menyuguhkan  penampilan yang mengesankan. Teater ini telah memberikan gambaran  masa lalu yang kondisi tanah penuh dengan resapan air karena rindangnya pepohonan dan danau yang airnya ngagenclang, herang.
Teater itu menggambarkan di kampung itu ada hutan yang rindang dengan pepohonan yang menghijau ditambah danau atau situ yang airnya terpelihara sehingga begitu jernih dan betah mata memandang.
Hutan yang subur itu ternyata milik seorang nenek yang memiliki dua putera dan berkeinginan  maju dalam pemilihan calon legislatif. Uang tidak punya untuk kampanye pencapaian maksudnya.
Kedua anak itu dengan tipu muslihatnya menyodorkan secarik kertas yang mesti diteken oleh sang ibu. Sang ibu tidak menaruh curiga apa-apa, sehingga tekenan pun telah dibubuhkan.
Namun, setelah tekenan didapat, sang anak segera menjual lahan hutan subur dan menghijau itu kepada developer. Uang didapat, maju menjadi calon legislatif pun berjalan dengan uang hasil tipuan dari ibunya. Namun, maksudnya gagal. Keduanya tidak terpilih sebagai caleg.
Sementara, developer segera membabat hutan itu dengan meratakannya untuk dibangun perumahan yang untungnya berlipat-lipat. Sang ibu pun terharru, menitikkan air matanya karena lahan miliknya telah berubah menjadi perumahan.
Itulah sosok kreator yang jeli melihat kondisi dan situasi kekinian yang di dalam benaknya juga sangat rindu dengan kondisi lahan yang subur, rindang dan asri. Tetapi semuanya telah berubah karena jaman?  Ditipu oleh anaknya?   (Elly S)
Powered by Blogger.