Jelang Pelantikan Jokowi-JK: Berbagai Isu Politik Makin Memanas


Menjelang pelantikan Presiden Terpilih Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 20 Oktober 2014 mendatang, sejumlah ancaman mulai bermunculan. Mulai serangan dari lawan politik hingga demonstran yang diperkirakan akan terus membludak. Bahkan, isu penggagalan atas pelantikan Jokowi-JK pun merebak ke mana-mana.
Ancaman dari partai politik, seperti pernyataan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah. Selama ini dikenal sebagai sosok yang kerap mengkritik dan berseberangan dengan Presiden terpilih 2014 Joko Widodo atau Jokowi. Meski tindakannya itu malah kadang membuat elektabilitas Jokowi semakin meningkat, namun Fahri berjanji akan terus menyerang Jokowi. Bahkan kata Fahri, kritik kepada Jokowi akan semakin gencar dilakukan ketika politisi PDI Perjuangan itu dan pasangannya, Jusuf Kalla (JK) dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober mendatang.
"Makanya, begitu Jokowi dilantik, saya akan serang, tidak akan berhenti apa pun risikonya. Saya tidak mencari comfortibility (kenyamanan), yang saya cari kebenaran umum," ujar Fahri di kediaman SBY di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Selasa (2/9/2014) lalu.
Sama halnya saat SBY menjabat sebagai Presiden, kata Fahri, tujuannya bersikap kritis terhadap pemerintah ini hanya untuk mengingatkan bahwa yang bersangkutan harus tetap mawas diri dalam memimpin Indonesia. "Nanti Anda akan kaget melihat saya akan apresiasi pada SBY. Ketika masih menjabat (presiden) serang dia sekuat mungkin supaya mawas dan waspada bahwa kekuasaan eksekutif riil," terang Fahri.
Sementara itu, Adik kandung Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo kini tengah ramai diperbincangkan. Pasalnya, kritikan pedasnya terhadap Presiden terpilih Jokowi menuai kecaman dari masyarakat.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini pun santer dikabarkan akan menjegal pemerintahan Jokowi, hal itu disampaikannya dalam wawancaranya dengan Wall Street Journal yang menyatakan tak bisa menerima kekalahan atas hasil Pemilu Presiden (Pilpres) pada 9 Juli lalu. Maka, untuk membalas kekalahan itu, Hashim pun mengatakan akan memindahkan medan perangnya ke parlemen. Dari Senayan, Hashim berjanji akan terus mengusik pemerintahan Jokowi.
Setelah mendapat tanggapan dari beberapa pihak atas penyataan kontroversial yang dilontarkan Hashim, Prabowo pun angkat bicara, Dia menampik isu tersebut dengan dalih pernyataan adiknya telah dipelintir oleh media.
Ancaman bukan hanya jelang pelantikan, setelah resi duduk di kursi kepresidenan, ancaman juga dikhawatirkan menyerang Jokowi. Seperti diketahui Koalisi Merah Putih (KMP) berhasil merebut kursi pimpinan DPR dan MPR. Mereka mampu mengalahkan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang mendukung Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi).
Namun, kemenangan itu tak menyurutkan langkah KMP guna menggoyang pemerintahan Jokowi. Manuver politik pun mereka mainkan sedemikian rupa demi membalas kekalahan dalam Pilpres 2014 lalu.
Strategi baru yang dimainkan oleh KMP dengan membuat drama pengusutan dugaan kasuskorupsi Jokowi. Drama tersebut dimainkan oleh Wakil Ketua DPR asal Gerindra Fadli Zon danRachmawati Soekarnoputri, anak ketiga proklamator Bung Karno. Saat Pilpres 2014 lalu, Rachmawati dikenal sebagai pendukung setiap Prabowo Subianto . (B. Hermawan)
Powered by Blogger.