Proyek Bangunan Irigasi DAM Bharata Rusak Parah, Diduga Paket Kadis, Rekanan dan CV Anaknya
MUSIRAWAS, PATROLI,-- Proyek milyaran bangunan/rehab
saluran irigasi primer DAM Bharata di Desa Sukakarya, Kec. STL Ulu Terawas, dan
proyek bangunan saluran irigasi skunder
di Desa U2 Pagarsari, Kec. Purwodadi, Kab. Musirawas, kondisinya kini patah dan ambruk. Lantas, diduga beraroma korupsi.
Pasalnya, proyek bangunan/rehab saluran
irigasi primer DAM Bharata di lokasi tersebut ada dugaan milik Kepala Dinas (Kadis) PU Pengairan Provinsi
Sumatera Selatan (Sumsel) yang notabone proyek ini dikerjakan oleh CV milik
anaknya sendiri. “Dari sejumlah proyek di lokasi tersebut, diduga ada proyek milik
Kadis PU Pengairan Provinsi Sumsel, yakni proyek bangunan/rehab saluran irigasi
primer DAM Bharata di Desa Sukakarya, Kec. STL Ulu Terawas. Kabarnya proyek ini
dikerjakan oleh CV anaknya sendiri, tapi nama CV itu saya lupa,” ujar beberapa
sumber PATROLI yang minta namanya jangan disebutkan.
Pantauan
PATROLI di lapangan, proyek bangunan/rehab saluran irigasi primer DAM Bharata
di Desa Sukakarya, Kec. STL Ulu Terawas, dan proyek bangunan saluran irigasi skunder
di Desa U2 Pagarsari, Kec. Purwodadi, Kab. Musirawas, kondisi fisiknya sangat
memprihatinkan. Dalam hitungan bulan saja, proyek itu rusak parah. Terlihat sepanjang 2 m di saluran irigasi mengalami
retak-retak, bahkan di beberapa titik, dindingnya jebol dan ambruk.
Selanjutnya, ketebalan/lebar dinding saluran irigasi
primer DAM Bharata yang baru dibangun dengan tebal/lebar yang tidak sama dari bawah sampai atas. Terlihat
dari dinding siring yang patah dan ambruk di mana penampang dinding bagian atas
tebal/lebarnya 35 cm dan bagian bawah 15
cm.
Semestinya tebal/lebar lantai, penampang
dinding bagian atas sampai bawah sama
dengan yang di atas dengan ukuran 35 cm. Sedangkan pasangan rehab saluran
irigasi yang rusak, hanya dipoles dengan plesteran semen tanpa dibongkar dahulu. Termasuk juga dinding saluran irigasi skunder di Desa U2
seperti pasangan batu dari bawah sampai atas tebal/lebarnya tidak sama. Para
pekerja memasang batu di bagian bawah hanya
sebatu dan bagian atas dua batu.
Asal Jadi
Terpisah, Joko, petani sawah dan warga Dusun
2, Desa Sukakarya saat ditanya PATROLI, minggu lalu, mengatakan proyek saluran irigasi primer DAM Bharata merupakan pekerjaan rehab dan bangunan baru. Dikerjakan
berkisar bulan Agustus dan selesai bulan Desember 2015, namun papan nama kegiatan tidak dipasang di lokasi.
Kualitas proyek saluran irigasi ini buruk. Baru
2 bulan selesai dikerjakan, dinding siring
banyak retak, bahkan ada yang jebol dan hancur (rusak parah). Sebabnya,
pengerjaan proyek ini asal jadi, seperti semen yang dipakai para pekerja
merupakan adukan semen muda dan tidak ada takaran yang jelas. Pemasangan dinding dan lantai saluran irigasi tidak mengacu pada spec teknis, diduga banyak
RAB yang ditabrak.
“Soal pekerjaan lantai siring ini hanya
memakai semen dan pasir saja dengan ketebalan 5 cm, tanpa memakai batu kali dan
cor besi. Pekerjaan lantai siring seperti itu ngawur di mana arus air di siring ini sangat
kuat. Agar bangunan siring ini kuat dan tahan lama, seharusnya lantai siring
ini dikerjakan memakai batu kali atau dicor dengan besi,” jelasnya.
Dikatakannya, untuk pasangan rehab, seperti
dinding siring yang rusak oleh para pekerja hanya dipoles saja dengan plesteran
semen setebal 2 cm tanpa dibongkar dahulu. “Alhasil, baru selesai 2 bulan,
saluran irigasi ini sudah jebol dan ambruk,” ujarnya.
Warsito, yang mengaku warga Desa U2
Pagarsari, Kec. Purwodadi, mengatakan proyek bangunan /rehab saluran irigasi skunder
di Desa U2 Pagarsari, kondisinya mengalami rusak parah seperti patah dan
ambruk. Karena saat pelaksanaan dikerjakan asal jadi di mana adukan semennya tanpa takaran. Sehingga, yang digunakan untuk proyek saluran irigasi
ini merupakan adukan semen muda.
Untuk pekerjaan lantai siring, tambahnya, tidak memakai batu. Jadi, hanya
memanfaatkan adukan semen plesteran yang
jatuh. Begitu juga dinding saluran irigasi tebalnya tidak sama, seperti
pasangan batu saluran irigasi sekunder dari bawah sampai atas. Di mana pasangan
batu bagian bawah sebatu dan di atas dua batu. “Ya, kita tahu pak, yang namanya
proyek jika dikerjakan melalui pemborong diduga tidak ada yang benar. Mereka
mau untung besar, tapi mestinya yang
wajar saja. Harapan kami siring yang rusak ini segera diperbaiki,” katanya.
Diperiksa BPK
Sementara itu, Pipin, Kepala Bidang (Kabid)
Pembangunan Dinas PU Pengairan Provinsi Sumsel ketika dihubungi PATROLI via
ponselnya, minggu lalu, mengatakan
proyek saluran irigasi primer DAM Bharata di Desa Sukakarya, Kec. STL Ulu
Terawas dan proyek bangunan saluran irigasi skunder di Desa U2 Pagarsari, Kec. Purwodadi,
Kab. Musirawas sudah diperiksa oleh
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK RI)
“Surat konfirmasi tertulis dari bapak terkait proyek itu, baru sampai tanggal 24 Maret 2016, tanggal 25 sampai 27 libur, hari
senin tanggal 28 baru diterima. Ini baru mau dikonsep jawabannya. Mungkin besok atau lusa baru
dikirim,” ujarnya via pesan singkat (SMS).
(Toni)