Keberadaan Seni Tradisi Kian Terjepit Seni Populer

BANDUNG, PATROLI
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Drs. Nunung Sobari, MM mengemukakan, seni pertunjukan tradisi sebagai salah satu potensi budaya yang ada di Jawa Barat fungsinya senantiasa diberdayakan secara maksimal sebagai paket tontonan yang menarik bagi wisatawan.
Ia yang membuka Pelatihan Tata Pentas Seni Pertunjukan di Garut dari 19-22 Agustus 2014 menyebutkan, meski seni pertunjukan tradisi sudah dipertunjukan secara komersial namun belum optimal dipadukan dengan program paket pariwisata budaya.
Padahal, keunikan pertunjukan seni itu merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Selain itu menjadi simbol dan identitas suatu daerah. Hanya, ia mengkhawatirkan keberadaan seni yang potensial ini semakin terjepit oleh kehadiran seni populer sehingga berangsur-angsur ditinggalkan penggemarnya.
Drs. Nunung juga mengkhawatirkan jika seni pertunjukan tradisi sebagai kekayaan hak intelektual bangsa ini tidak ada perlindungan dan dibiarkan akan diakui sebagai karya seni bangsa-bangsa lain di dunia ini.
“Kita tidak menghendaki adanya pemalsuan dan pengakuan seni tradisi budaya kita yang adiluhung ini kemudian diakui sebagai karya seni bangsa lain di dunia ini. Itulah sebabnya, di masa dating industry kesenian ini dapat mandiri dan memiliki daya saing yang tinggi,” tegasnya.
Semua itu, katanya, memerlukan perhatian kita semua dengan mengembangkan seni ini dalam kancah nasional. Sebab, kreativitas dan inovasi karya seni yang tinggi akan memiliki efek ganda, baik terhadap senimannya sendiri mau pun pertumbuhan ekonomi kreatif.
Sementara itu, Kepala Balai Pengembangan Kemitraan, Pelatihan Tenaga Kepariwisataan dan Kebudayaan, Drs. Rusyandi, MSi  melaporkan, pelatihan ini sebagai upaya lebih meningkatkan citra kesenian Jawa Barat yang kreatif dan inovatif.
Pelatihan, kata Rusyandi, diikuti oleh 30 orang peserta dari Kab. Garut, Kota Bandung, Kota Tasikmalaya, Kab. Ciamis dan Kab. Pangandaran. Nara sumber yang memberikan materinya dari STSI Bandung, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Pusat pengembangan SDM Kebudayaan dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta para praktisi seni. (Elly S)
Powered by Blogger.