Pembangunan Tower BTS Three Berujung Ricuh
CIREBON, PATROLI,-- Masyarakat Desa Kepuh, Kec.
Palimanan, Kab. Cirebon, Prov. Jabar, khususnya Blok Kemadu, merasa kecewa
kepada pemerintah desa yang tidak transparan/terbuka atas pembangunan Tower BTS
Three. Soalnya, tanpa sosialisasi dan musyawarah terlebih dahulu, langsung
memberikan izin untuk pembangunan Tower BTS Three. Memang masyarakat diberikan
dana kompensasi dari pihak Three berkisar relatif dilihat dari jarak yang
terdekat dari pembangunan tersebut.
Namun, ada satu hal yang sangat disayangkan oleh
masyarakat, saat pembagian dana tersebut, tidak dilakukan dengan terus terang bahwa itu uang kompensasi untuk
membangun tower di lingkungan mereka. Hanya berdalih, mendapat rezeki dari
pemerintah. Tak ayal, hal inilah yang menyulut emosi warga karena mereka merasa dibohongi. Sehingga,
menghentikan pelaksanaan pembangunan tower tersebut dengan paksa.
Lalu, masyarakat berduyun-duyun mendatangi Kantor
Kuwu Kepuh untuk meminta segera membatalkan pembangunan tower. Musyawarah pun
dilakukan yang dihadiri oleh perwakilan
Three (Maulana), Babinsa dan Bimas serta Perangkat Desa Kepuh. Jelas bahwa
masyarakat menginginkan agar pembangunan tower tersebut dibatalkan karena kurangnya
sosialisasi dari pihak Three.
Maulana selaku perwakilan dari Three mengatakan
pihaknya hanya diberikan tugas oleh
pimpinan untuk melaksanakan pembangunan tower di desa ini. “Kami membangun
tower dan sudah mendapat izin
rekomendasi kuwu, camat dan dinas perizinan. Perjalanan kami sudah cukup jauh.
Belum lagi mengurus masalah perizinan
dan memberikan dana kompensasi kepada masyarakat,” ujarnya.
Pihaknya pun sudah mengeluarkan dana kurang lebih
sebesar Rp 100 juta. “Misalkan saja, untuk segera dibatalkan maka saya harus melaporkan dulu hal ini ke pusat.
Jadi, pusat yang menentukan dibatalkan atau dilanjutkannya pembangunan tower
tersebut,” ungkapnya dengan nada kecewa.
(One-To)