Bupati Mi’an Geber Prioritas Pembangunan Infrastruktur
BENGKULU UTARA,-- Untuk laju pembangunan di Kabupaten
Bengkulu Utara (BU), Bupati Ir. Mi'an
mengumpulkan kepala SKPD di jajaran Pemkab
BU, baru-baru ini. Lalu, mengadakan rapat di ruang pola Bappeda BU. Pembahasan
yang dilakukannya bersama jajarannya ini
terkait rencana pembangunan tahun
2017 ke depannya. Tentunya pembahasan
khusus yang dilakukan terhadap sinkronisasi APBD Provinsi Bengkulu ke Kabupaten
BU.
Sehingga, APBD BU dengan APBD Provinsi Bengkulu bisa sejalan.
Hal ini akan berdampak pada kue pembangunan melalui APBD Provinsi Bengkulu yang
bisa mendapat lebih banyak daripada kabupaten lainnya. Selain itu, menyangkut
banyaknya aset provinsi yang saat ini berada di Kabupaten BU sehingga harus
lebih kuat bekerja dan menindaklanjuti
pekerjaan rumah yang ada saat ini.
Sementara itu, Bupati Mi'an menangkap sinyal dari orang nomor satu di Propinsi Bengkulu,
namun akan dinyatakan dengan kinerja bagus, seperti pembangunan jalan, kampung
pesisir dan pembangunan Pulau Enggano. Juga KTM-LAGITA yang saat ini masuk ke
dalam skala prioritas pembangunan daerah. "Program kinerja kita lakukan ke
depannya, yakni pemerintah yang adil dan
berwibawa. Pembangunan infrastruktur berkualitas serta pelayanan masyarakat
yang baik. Kemudian, membentuk sumber
daya manusia berkualitas," papar Mi'an.
Mian juga memberikan rentang waktu kepada para kepala SKPD
untuk mempersiapkan porsi program tersebut. Tentunya agar visi dan misi pembangunan dari
pusat ke provinsi jadi sinkron hingga ke
daerah. "Saya berharap kepada kepala SKPD jangan lelet, semuanya harus
cepat selesai. Meskipun kita curi star, usulan yang dibuat jangan asal-asalan, harus dijabarkan
penjelasannya dengan rinci. Tentunya agar terjadi sinergi program dari Provinsi
Bengkulu ke Kabupaten BU," terang Mi'an.
Dikatakan Mi'an, porsi yang dibutuhkan untuk
Kabupaten BU tentunya ada perbedaan dengan daerah lainnya. Contohnya, dari
bidang infrastruktur jalan, di Kabupaten BU perlu dialokasikan hingga 500 km
karena banyaknya aset jalan propinsi di BU. Jika hal itu tidak mengandalkan
serapan anggaran dari provinsi dan pemerintah pusat maka akan lambat realisasi pembangunan di daerah ini. "Anggaran
APBD Kabupaten BU tahun 2017 nanti difokuskan untuk pembangunan fisik. Dan tidak lagi dianggarkan di APBD
Perubahan," tutupnya. (rzl)