Mahasiswa Beri SP 1 untuk Jokowi

BANDUNG, PATROLI---
Ratusan  mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi  Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) seluruh Indonesia Wilayah Jawa Barat  berunjuk rasa di depan  Gedung Sate Senin (16/3). Dalam aksinya mereka memberikan surat peringatan (SP1) kepada Presiden Joko Widodo terkait kinerja pemerintahan yang dinilai menyengsarakan rakyat.
Koordinator lapangan Muhammad Fikri mengatakan, permasalahan bangsa sudah semakin parah. Mahasiswa menilai banyak kebijakan Jokowi yang tidak tepat karena Jokowi tidak tegas. Fikri mencontohkan  harga kebutuhan Pokok dan Elpiji yang semakin tinggi belum lagi pemerintah berencana menaikan harga tol dan  kereta api. “Banyak keputusan yang tidak tegas  karena itu kami BEM seluruh Indonesia menuntut Jokowi bersikap Prorakyat dan tidak terintervensi oleh kepentingan politik,” kata Fikri di depan Gedung Sate.

Mahasiswa juga mempertanyakan janji-janji yang disebar pemerintah ketika kampanye untuk kesejahtraan rakyat. Mahasiswa menuntut agar pemerintah mengembalikan subsidi BBM, menurunkan harga bahan pokok dan segera menstabilkan nilai tukar rupiah.
Pemerintah juga harus segera melakukan Nasionalisasi asset dan bersikap tegas dalam pemberantasan korupsi, katanya, terkait karut marut permasalahan ekonomi hukum hingga ketahanan pangan para pengunjuk rasa memberikan (SP1) dan rapot merah bagi pemerintahan, Presiden Indonesia ke-7 tersebut.
 Mahasiswa menuntut Presiden bergerak cepat agar rakyat tidak semakin menderita. “Kami berikan surat peringatan kepada Jokowi jangan sampai SP1 ini dianggap remeh rakyat sedang menjerit dengan kebijakan yang parah ,’’katanya.

Apabila tuntutan mereka tak dihiraukan menurut Fikri, BEM seluruh Indonesia berencana mengepung istana untuk menyuarakan aspirasi  mereka. “Kami akan terus bela kepentingan rakyat  dan Jokowi harus diturunkan,” katanya. (Kuswandi)
Powered by Blogger.