Indonesia Produsen Sampah Plastik Terbesar ke 2 Di Dunia



Kesadaran masyarakat membuang sampah sembarangan, khususnya sampah plastik ternyata masih rendah. Hasil penelitian Jambeck Research Group pada tahun 2015 menyebutkan, Indonesia telah menghasilkan sampah plastik terbesar ke 2 setelah Cina yang mencapai 8 miliar ton dan dibuang ke laut.

Mengingat bahayanya plastik, AkzoNobel bekerjasama dengan Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDP) pada Hari Bumi di Museum Kompetensi Asia-Afrika Bandung 21 - 24 April 2016 menyelenggarakan pameran, talkshow dan workshop bertajuk Bandung Cantik Tanpa Kantong Plastik.

Irawan Bahtera, Head of Integrated Supply Chain PT ICI Paint Indonesia (AkzoNobel) memberi gambaran Kantong Plastik tidak mudah bergradasi. Kebanyakan berubah menjadi tumpukan sampah yang tidak enak dipandang dan membahayakan ekosistem.

AkzoNobel dan GIDP menegaskan komitmennya kedua unsur peran ini harus berkelanjutan dan sejalan dengan pendekatannya, Planek Possible. "Kami mendukung serial tindakan yang mengarah kepada berkelanjutan.

Kedua instansi usaha ini ingin mewujudkan Kantong Plastik berbayar mempunyai tujuan yang sama dengan Planek Possible dan kolaborasi dengan GDIP diharapkan membuka banyak kesempatan baru untuk menjaga lingkungan hidup.

Sedangkan, Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup Bandung, Tety Mulyawati, M.Si menyatakan keharuannya dan bahagianya melihat kerjasama kedua perusahaan multinasional dan komunitas lokal untuk lingkungan hidup di Indonesia.

" Kami berharap, kolaborasi semacam ini terjadi di tempat lainnya. Tidak hanya di Bandung saja. Mudah-mudahan lebih banyak orang berpartisipasi melindungi lingkungan hidup demi masa depan yang lebih baik", ucapnya. [elly]
Powered by Blogger.