Komisi V Kecewa, Evaluasi KONI tak Tuntas
BANDUNG, PATROLI,--
Komisi V DPRD Jawa Barat merasa kecewa karena Komite Olahraga Nasional Indonesia
(KONI) Jabar tidak dapat menanggapi secara konkrit. Tentunya yang berkaitan dengan evaluasi APBD 2015 sehubungan dengan dana hibah untuk pembinaan
atlet Jabar. Pasalnya, realisasi dana hibah terkait standar biaya KONI Jawa
Barat yang mengatur tunjangan pengurus, angkanya dapat dikatakan fantastis.
Wakil Ketua Komisi V DPRD Jabar, Yomanius Untung mengatakan,
seharusnya KONI dapat mempertanggungjawabkan secara faktual berkaitan dengan
realisasi anggaran tersebut. Bahkan, dari
pemaparan pun angkanya cenderung tidak efisien
pengunaannya. Sehingga, dewan mensinyalir adanya rekayasa fakta soal
realisasi anggaran.
“Kalau tidak dapat memberikan penjelasan sesuai dengan
faktanya, sulit untuk menyimpulkan efisien atau tidaknya,” ujar Untung di DPRD Jabar,
Jalan Diponegoro No. 27, Kota Bandung, Jumat (8/4).
Ia menambahkan, seyogyanya hasil evaluasi penggunaan atau pun
realisasi anggaran disertai dengan data konkrit untuk dapat dianalisa lebih
jauh oleh dewan. Sebab, lampiran laporan tersebut akan dibahas di Panitia
Khusus (Pansus) IV DPRD Jabar tentang Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
(LKPj) Gubernur tahun 2015. “Dengan kata lain, hasil laporan ini akan
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat,” katanya.
Sementara itu, anggota Komisi V lainnya, Rustandi
menyayangkan, pengurus KONI tidak dapat menunjukkan laporan terperinci soal
penggunaan anggaran terkait dana hibah yang mencapai Rp 8,5 M. Temuan ini
sangat riskan atas dugaan penyelewengan dana hibah, meskipun secara yuridis dewan
tidak berkompeten untuk mengaudit anggaran.
“Secara peraturan dan fungsi, lembaga legislatif berhak
untuk mengawasi kinerja lembaga eksekutif. Yang kami tanyakan kepada KONI,
anggarannya ada, tapi rinciannya tidak dapat dijelaskan. Padahal, kami berhak
secara undang-undang untuk menanyakan itu,” ujar Rustandi.
Kendatipun demikian, Ketua Komisi V DPRD Jabar, Syamsul
Bachry memberikan kesempatan kepada KONI untuk memenuhi permintaan dewan dalam
melengkapi laporan disertai bukti fisik penjelasan penggunaan anggaran
tersebut. Pasalnya, jika hanya berdasarkan pemaparan dari KONI, hanya akan
menimbulkan permasalahan baru. “Terkait rincian anggaran, kami tunggu
kesanggupannya di minggu depan agar dapat dipenuhi,” pungkas Syamsul. (Yadi
S)