Oknum Pegawai BPN Kota Banjar Resahkan Masyarakat
Kantor BPN Kota Banjar |
Diduga Tipu Pembuat Surat Tanah dan Sertifikat
BANJAR, PATROLI
Ada-ada saja ulah oknum di Badan Pertanahan Nasional (BPN)
Banjar. Ia mengumbar janji kepada pembuatan akta tanah, tapi janjinya itu hanyalah jambu alias
janji busuk. Buktinya, hari ke hari apa yang ia janjikan tidak juga ditepati
meski pembuat akta sudah merogoh kocek dalam-dalam.
Setidaknya janji oknum pegawai BPN Banjar itu dialami oleh Sumardi yang bahkan
merupakan Kanit Intel Polsek Banjar. Ia tidak terima dan merasa dipermainkan akibat
ketidakprofesionalan pegawai BPN Kota Banjar. “Sudah hampir satu tahun pembuatan akta tanah tidak kunjung selesai.
Sedangkan pembayaran senilai Rp7 juta lebih sudah dibayar di muka pas waktu pengukuran,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa kejanggalan sudah terlihat dari awal.
Dimana setelah dikonfirmasi oleh dirinya, ke ARW selaku Kasubsi BPN, ternyata
berkas pengajuannya tidak ditindaklanjuti pihak BPN Kota Banjar. Ketika dikonfirmasi lewat telpon, ARW mengakui
uang tersebut telah dipakai untuk kepentingan peribadi dirinya.
Menanggapi hal ini, aktivis LSM GMBI Ayep Saepudin mengatakan
bahwa hal tersebut sudah mencoreng BPN Kota
Banjar. “Kejadian seperti ini sudah sering terjadi dan sudah banyak sekali
korbannya yang ditipu oknum BPN berinisial ARW sebagai Kasubsi BPN Kota
Banjar,” ujarnya.
Ia juga menyebutkan, berdasarkan data investigasi dan pengakuan
masyarakat, sudah hampir 27 orang yang merasa ditipu oknum tersebut. Dengan demikian, Ayep
mengaku akan mengundang sejumlah masyarakat untuk berkoordinasi menindaklanjuti
kasus tersebut. “Kita akan ‘mendisiplinkan’ para oknum yang terlibat supaya
lebih berpikir positif selaku pelayan masyarakat,” tambahnya.
Lebih jauh ia mempertanyakan kinerja Kadis BPN Kota Banjar
yang dinilai membiarkan anak buahnya bermental penipu. “Menurut beberapa
masyarakat, oknum tersebut sudah dilaporkan ke kepala, namun Kepala
BPN tak meresponnya, lantas masyarakatpun menduga Kadis BPN ikut terlibat dalam
kasus ini,” imbuhnya.
Di tempat terpisah, aktivis LSM Masyarakat Peduli
Kepolisian (MALIPOL) Aan Rosyad menuntut pihak yang berkompeten untuk melakukan
pembinaan kembali di lingkup BPN Kota Banjar agar pegawai yang bermental
koruptor bisa dicegah sedemikian rupa.
“Hal ini sudah cukup meresahkan banyak warga. Namun anehnya
tindakan penipuan tersebut seolah-olah tidak pernah terjadi, meski bukti dan
saksi sudah jelas. Masyarakat dibuat bingung dengan sistem BPN Kota Banjar karena
ada beberapa oknum juga yang sudah pindah dinas. Sedangkan penggantinya sama sekali
tidak mengetahui kejadian itu,” kata Aan.
Lebih jauh ia mengunkapkan bahwa kasus tersebut putus mata
rantai. Tetapi ia meyakini, cepat atau lambat mafia-mafia di BPN Kota Banjar akan
segera dilaporkan kepada pihak yang berwajiab agar segera bisa ditindak sesuai
hukum yang berlaku. (Andres)