Pembeli Harus Waspada! Baju Bekas Rentan Berjamur
Salah satu tempat penjualan baju bekas di Bandung, Jawa Barat |
BANDUNG,
PATROLI
Masyarakat yang biasa membeli pakaian bekas impor
dihrapkan meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terserang penyakit
kulit, bukan tidak boleh membeli, tetapi waspada karena kita tidak tahu latar belakang
pemakai pakaian itu.
"Sudah berapa lama pakaian tersebut berada dalam peti kemas," kata Dendi Sandiono dari bagian Kedokteran kulit dan kelamin RSHS di Bandung
Jumat (6/2) lalu.
Menurut Dendi, pakaian bekas yang disimpan lama bisa
dihinggapi jamur atau bakteri, selain kutu badan dan kutu kemaluan, dampaknya di antaranya
gatal-gatal, bisul, dan keringat Buntet. lokasi gatal bisa dimana saja misalkan
diselangkangan atau Bokong.
"Kutu badan bentuknya lebih kecil dari pada kutu
kucing, sementara kutu kemaluan lebih kecil lagi. Jamur bentuknya
bercak-berecak," jelasnya.
Jamur dan kutu, kata Dedi, bisa bertahan lama hingga
bulanan. Pada baju lembab, bahkan lebih lama lagi. Jamur biasanya ditemukan pada
lipatan ketiak. "
"Kutu badan dan kutu kemaluan pada pakaian bekas bisa berasal dari pemakai baju sebelumnya," ungkapnya.
"Kutu badan dan kutu kemaluan pada pakaian bekas bisa berasal dari pemakai baju sebelumnya," ungkapnya.
Cara memusnakan jamur dan kutu pada
pakaian bekas, kata dia, yakni dengan mencucinya di air panas pada temperature 100
derajat selama 5-10 menit. "Pakaian harus dicuci terpisah dengan yang lainya,
setelah kering pakaian disetrika panas," tandasnya seraya menambahkan pakaian
baru pun sebaiknya dicuci terlebih dahulu. (Kuswandi)