Oknum Pejabat Irigasi Lecehkan Wartawan?

TASIKMALAYA, PATROLI---
Hangatnya mentari tak sehangat informasi yang dihimpun oleh Tim PATROLI ketika bersilaturahmi dan berkoordinasi ke Dinas Bina Marga dan Pengeleloaan Sumber Daya Air (PSDA) Kab. Tasikmalaya, khususnya kepada salah satu Pejabat Irigasi. Tentunya guna menanyakan perihal pekerjaan proyek yang berada di Pengelolaan Sumber Daya Air/Irigasi, berdasarkan informasi dari Kepala Desa Tawang Banteng, Kecamatan Sukaratu. Di mana dalam surat pernyataannya mengungkapkan bahwa pihak Dinas PSDA/Irigasi telah memberikan pekerjaan proyek irigasi kepada pemborong yang terletak di Kubang Keuyeup senilai Rp 246.000.000,00 pada tahun 2013 dengan  Pengawas Munawar.

Menurut Kepala Desa Tawang Banteng, Suherman yang telah dikonfirmasi oleh Tim PATROLI, telah ada kesepakatan atau  komitmen dengan Kepala Desa dan Punduh Kubang Keuyeup. Apabila proyek tersebut telah selesai maka  akan ada kompensasi kadeudeuh dan ka inget kepada Kepala Desa dan Punduh. Namun, hingga  saat ini  pihak Dinas PSDA,  Kasi Irigasi Utang mengatakan serta membuat dalih yang seronok atau perkataan yang membuat gerah para wartawan. “Haji Nana mah hanya dipinjam benderanya saja, justru yang mengacau dalam proyek selama ini adalah balad didinya,” ujarnya dan ini  agaknya bermakna wartawan yang selama ini selalu dikambinghitamkan  dalam hal kasus ini.
Dengan arogan dan bergaya lajag lejeg sambil  berjalan-jalan ke sana ke mari, Kasi Irigasi Utang seolah-olah tidak mempunyai etika dan sopan santun. Juga melecehkan  dan tidak menghargai kehadiran wartawan. Sedangkan sifat kesombongan  pun sempat terucap dari bibir sang Kasi Irigasi Utang, yang menganggap dirinya paling hebat dan  pintar dalam hal ini.
Selang dua hari ke depannya, Tim PATROLI ingin  mengkonfirmasi ke Kabid Irigasi Utang. Namun, dengan wajah tanpa dosa, ia mengatakan tidak mengakui dan merasa bahwa apa yang terucap dalam perkataannya bisa  dimentahkan begitu saja. Tentunya dengan seribu dalih untuk membela rasa malu  pada dirinya.

Tak pelak, ini merupakan suatu pembelajaran buat seluruh kalangan abdi negara bahwa jabatan dan posisi bukan segalanya. Jangan  menganggap rendah orang lain dan jangan  sampai jabatan menjadi kesombongan. Karena jabatan adalah titipan yang harus dipertanggungjawabkan  kepada Sang Khalik, Allah SWT.  (Heni MR)
Powered by Blogger.