Jadi Perhatian Dewan, Dari 137 Baru 14 Situ Terkelola
SUKABUMI,-- Permasalahan
sertifikasi dan inventarisasi situ-situ yang ada di Jawa Barat masih menjadi
perhatian Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat. Hal ini kembali ditekankan oleh
Komisi I saat melakukan kunjungan kerja ke Balai PSDA Wilayah Sungai
Cisadea-Cibareno di Sukabumi, Rabu (22/3) pekan kemarin.
Pada kunjungan yang dipimpin oleh Ketua Komisi I, Syahrir
tersebut selain menyoroti masalah sertifikasi, Komisi I juga menyoroti masalah
kinerja kepegawaian di Balai PSDA. Hal ini karena ternyata sebagian besar status pegawai di balai PSDA adalah non
PNS/ASN.
Hal lain yang juga menjadi catatan Komisi I sebagaimana
dikemukakan Syahrier adalah perampingan organisasi sebagai konsekuensi UU
Perangkat daerah yang bertujuan untuk efisiensi namun di satu sisi ternyata
Pemprov masih harus menyewa beberapa gedung untuk digunakan sebagai kantor.
Terkait dengan masalah situ-situ yang ada di Jawa Barat Kepala Balai PSDA, Indra Sofyan
mengemukakan sampai saat ini belum ada data
yang lengkap mengenai berapa jumlah situ yang ada di Jawa Barat.
“Belum ada definisi apa itu situ dari Kementerian PU
sendiri. Ini penting untuk meyakinkan masyarakat bahwa lokasi itu adalah situ,”
katanya.
Hal seperti ini menjadi salah satu kendala. Hal ini menurut
Indra menjadi pekerjaan rumah bagi pihaknya. Dari 137 situ yang sudah terdata
yang sudah dikelola baru 14 situ.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Komisi I, Didin
Syaefuddin mempertanyakan perubahan
kewenangan PSDA dari yang semula pendayagunaan menjadi pengelolaan.
Menurut Indra kewenangan untuk mengelola kini lebih luas
dibandingkan pendayagunaan, karena itu menyangkut hampir semua urusan dari A
sampai Z. Namun karena kewenangan itu masih baru dengan anggaran yang masih
terbats maka pihaknya masih mengggunakan
pola yang lama. Selain masalah tersebut, pada pertemuan tersebut
mengemuka masalah kepegawaian.
Ganiwati, Anggota Komisi I mempertanyakan bagaimana
kontroling, evaluasi dan periodisasi pegawai mengingat jumlah tenaga non PNS
yang cukup banyak dibanding yang PNS. Ganiwati juga menekankan pentingnya
pengawasan melekat yang dilakukan oleh balai sebagai institusi yang paling
paham kondisi lapangan. (***)