Raskin Dijual ke Pengusaha Pabrik Padi untuk Dioplos?

Tindak Tegas Oknum Aparat Desa Sukaresmi!

BOGOR, PATROLI

Ilustrasi
Warga masyarakat Desa Sukaresmi, Kecamatan Sukamakmur, Bogor menjerit dengan harga penjualan raskin yang sudah ditentukan, yakni Rp1.600,00 per kg bukan per liter oleh pihak pemerintah. Sementara  Desa Sukaresmi mendapat bantuan beras raskin 12 ton  per bulannya. Demikian  yang diungkapkan warga yang minta namanya dirahasiakan.
Di Desa Sukaresmi pada tahun 2013, warga  yang termasuk kategori miskin hampir 10 bulan tidak menerima beras raskin, hampir di setiap  RT  penjualan beras raskin sangat mencekik warga miskin. Di mana warga kesulitan untuk membeli beras per liter senilai  Rp 3.000,00,  padahal harga yang sudah ditentukan oleh pemerintah per kg Rp.1600,00. “Pada tahun 2014 masih ada warga masyarakat yang masuk kategori miskin yang  jarang menerima beras raskin,” ungkap salah satu pengusaha beras yang punya pabrik padi di Desa Sukaresmi.
Ketika dikonfirmasi PATROLI di rumahnya, sang pengusaha tidak mengelak, memang pihaknya membeli beras raskin dari aparat desa. “Hanya bukan pabrik kami saja yang mengoplos beras raskin di Desa Sukaresmi. Ada 4 pabrik yang suka membeli beras dari aparat desa,” paparnya.
Saat hal ini ditanyakan kepada Kesra Pengelola Beras Raskin Desa Sukaresmi, ia mengaku tidak tahu  dan hanya diberi Rp 200 tibu  per bulan oleh Kades Abdul Gopar. Ketika ditanya tentang Dana Operasional BOP, dirinya menyatakan  belum pernah menerima dana  itu. “Karena dana itu  masuk ke rekening kepala desa. Jadi, kami tidak tahu apa-apa,” ucapnya.
 Sedangkan Kades Sukaresmi, Abdul Gopar ketika dikonfirmasi PATROLI lewat telephone selulernya mengatakan  pihaknya berharap hal ini jangan  dipublikasikan dulu. “Kami akan memanggil pengusaha pabrik beras dan aparat yang telah menjual beras raskin ke pengusaha yang mempunya pabrik padi itu,” ungkap Kades Sukaresmi, Kecamatan Sukamakmur  seraya menambahkan aparat desa dan pengusaha seperti itu agar ditindak tegas dan kalau terbukti maka dipenjarakan saja. (M. Jalil)
 

 

Powered by Blogger.