Bantuan Rutilahu di Desa Sukamaju Disunat Oknum?

KAB. BANDUNG, PATROLI,-- Pemerintah sudah bijaksana dengan mengucurkan bantuan bagi pemilik rumah tidak layak huni (rutilahu). Namun, dalam penyalurannya, diduga masih saja ada oknum yang menilep uang bukan haknya itu.
Di Kp. Paraos, RT/RW 11, Desa Sukamaju, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Prov. Jawa Barat, empat warga mendapat bantuan rutilahu, yakni Apih Iron, Handa, Cahya dan Ape. Namun, keempat penerima bantuan ini mengaku hanya menerima uang tunai  sebesar Rp 800 ribu saja  yang dipergunakan untuk upah pekerja dan Rp 2,7 juta berbentuk bahan bangunan. Sehingga, total bantuan yang  diterima hanya Rp 3,5 juta.

Padahal, ia mendengar kabar dari desa lain, seharusnya dana rutilahu itu diterima hingga Rp7 juta. Ada juga yang menerima Rp 5 juta. Dalam hal ini, pengawasan dari pihak terkait dinilai lemah.
Uloh, Ketua LSM Permata pun mencoba memecahkan permasalahan ini dan menemui Kepala Desa Sukamaju, H. Jujun Rahyu. Saat itu, H. Jujun mengatakan akan merapatkan permasalahan ini. Namun, sampai saat ini belum juga dilakukan.
"Yang saya tahu, dana rutilahu itu seharusnya diterima Rp 7,5 juta. Tapi, kenyataannya warga hanya menerima Rp 3,5 juta. Ada juga yang menerima Rp 4,5 juta dan yang lain-lain. Yang kami tanyakan ke mana sisanya, apa mungkin di makan setan. Saya sudah melaporkan hal ini ke Kades Sukamaju. Tapi sayang, saat masalah ini mau diklarifikasi, rapat yang dijanjikan itu belum juga dilakukan," kata Uloh.
Ia berharap, ada pengawasan ketat dalam penyaluran bantuan dari pemerintah yang rawan dikorup oknum tak bertanggung jawab. "Kami berharap ada kejelasan dalam kasus yang menimpa empat warga ini. Jika terbukti ada oknum yang bermain, saya akan membela warga dan melaporkan oknum tersebut ke pihak berwenang. Kami menduga bantuan itu disunat oknum," tandasnya.
Sementara itu, PATROLI mencoba beberapa kali menelepon H. Jujun, namun ia tak mengangkatnya. PATROLI berhasil mengonfirmasi Wawan,  dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakatan Desa (LPMD) Sukamaju melalui pesan singkat. Wawan menjelaskan,  bantuan rutilahu bersih diterima warga harusnya Rp 5 juta. “Namun, dalam realisasinya tidak sama, ada juga yang menerima  Rp 4,5 juta. Kalau terkait bentuk bantuan, memang tidak merupakan uang saja, tapi berbentuk bahan bangunan,” ungkapnya.
Ia kembali mengirim SMS bahwa masyarakat secara hitungan kotor menerima Rp7,5 juta. “Tapi, untuk lebih jelasnya silahkan tanyakan ke sekdes atau Pak Iwan,” tandasnya.

Dengan pernyataan tersebut, seharusnya  yang diterima oleh masyarakat, yakni kisaran Rp 4-7 juta. Namun, kenyataannya  justru tak sesuai dan kuat dugaan dana tersebut disunat oknum.(Nang)
Powered by Blogger.