Menjunjung Kemitraan dengan Insan Pers: AKBP Indra Jafar, S.IK. tak Kenal Lelah Dalam Bekerja

Laporan: Purwanto
CIREBON,-- Tak bisa dipungkiri, Cirebon merupakan salah satu kota utama di Jawa Barat, setelah Bandung dan Bogor. Perkembangan kota berjuluk Kota Udang ini dalam lima tahun terakhir  sangat pesat. Buktinya, kendati penduduk Kota Cirebon hanya berjumlah 388.854 jiwa (Surat Keputusan Wali Kota Cirebon No: 470/Kep.47-DISDUKCAPIL/2016 tentang Jumlah Penduduk Kota Cirebon Tahun 2015), namun pusat perbelanjaan atau mal di kota ini jumlahnya sangat banyak.

Sedikitnya ada 8 mal besar yang tersebar di berbagai wilayah Kota Cirebon. Selain mal, hotel dan pusat hiburan pun tumbuh subur di kota ini. Bahkan, untuk pusat hiburan, Kota Cirebon menjadi destinasi atau tujuan berkunjung para warga sekitar seperti dari Kuningan, Majalengka, Indramayu maupun Brebes. Dengan kondisi tersebut, menyebabkan Cirebon menjadi kota yang sangat dinamis.
Tak hanya itu, Kota Cirebon pun secara historis mempunyai sejarah panjang sejak zaman Kerajaan Nusantara. Buktinya, sejumlah bangunan keraton masih kokoh berdiri dan menjadi daya tarik tersendiri. Itu semua tak lepas dari pengaruh kuat para pendiri Cirebon yang telah dikenal sebagai tokoh nasional, bahkan dunia. Konsekuensi Cirebon sebagai kota dagang dan transit inilah yang menyebabkan kondisi sosial masyarakatnya sangat  dinamis. Dinamika masyarakat yang heterogen itulah yang menjadi salah satu perhatian bagi Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Cirebon Kota (Ciko), Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Indra Jafar, S.IK.
Pria ramah yang resmi menjabat Kapolres Ciko pada 4 Mei 2016 ini, sangat sadar bahwa tantangan pekerjaan selaku orang nomor satu di Polres Ciko sangat besar. Apalagi, ketika dirinya awal menjabat, dunia maya di Tanah Air sedang dihebohkan kasus Cirebon Kota Tilang. Namun, pelan tapi pasti, image Kota Tilang itu kini sudah berhasil diminimalisir. Tentu saja meminimalisir image yang sudah melekat di masyarakat, dibutuhkan kerja keras, kekompakan dan ketegasan seluruh komponen anggota di jajaran Polres Ciko. Hal itulah yang selama ini Indra terus lakukan, tak kenal lelah dalam bekerja. “Langkah awal yang akan dilakukan, yaitu konsolidasi internal, setelah itu merangkul elemen eksternal di Kota Cirebon,” katanya ketika memberikan sambutan dalam acara pisah sambut Kapolresta Cirebon dari AKB Eko Sulistyo Basuki kepada AKBP Indra Jafar di Ballroom, Hotel Apita di Kawasan Tuparev Cirebon.
Pria yang sebelumnya menjabat Kasubdit Regident Dirlantas Polda Jabar ini menyadari bahwa tanpa dukungan penuh masyarakat, kinerja polisi tidak akan berhasil maksimal. Apalagi, rasio perbandingan anggota polisi di Kota Cirebon saat ini 1 berbanding 900. “Saat ini tiap satu orang polisi menjaga 900 orang, jumlahnya masih kurang. Maka, perlu dukungan penuh dari masyarakat,” ujar Indra yang selama belasan tahun bertugas di Polda Metro Jaya, Jakarta.
Lebih jauh, suami dari Arifah ini mengatakan, dalam melaksanakan tugas menjaga keamanan dan ketertiban, bantuan warga atau komunitas masyarakat tak pernah dikesampingkan. “Elemen masyarakat seperti komunitas atau kelompok yang ada di masyarakat diharapkan lebih membantu kinerja aparat kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban,”katanya.
Perlu diketahui AKBP Indra Jafar dan jajarannya juga sangat peduli kepada warga yang kurang beruntung. Itu terlihat pada kegiatan Sambang Desa melalui program Peduli Dhuafa. Tujuan program Sambang Desa adalah untuk mengetahui sejauh mana keamanan didesa-desa. Dengan menyambangi desa-desa maka AKBP Indra Jafar mengetahui kondisi di lapangan.
Tidak hanya itu, beliau juga sangat ramah dan humoris terhadap rekan media, selalu terbuka dan transparan saat menjalankan tugasnya, murah senyum dan canda tawa. Jadi, itulah ciri khasnya. Selamat bertugas Pak. Sukses dan sehat selalu, menuju Ciko yang lebih baik, aman, tenteram dan kondusivitas. ***
Powered by Blogger.