Bikin Resah! Kunci Jawaban Beredar Liar di Sejumlah Kota?


Lagi, Ujian Nasional (UN) SMA Tahun 2014 terancam ricuh. Kunci jawaban UN 2014 dikabarkan beredar di sejumlah kota. Di Jawa Barat, dikabarkan di Kota Bekasi dan Kabupaten Garut muncul isu kunci jawaban UN 2014 beredar, sehingga puluhan ribu peserta Ujian Nasional resah. Termasuk juga panitia penyelenggara dan para pengawas pun berusaha mengetatkan pengawasan dan melakukan penyelidikan tentang isu kebocoran tersebut.
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi mengimbau agar peserta UN tidak terpengaruh dan terpancing atas rumor tersebut. Ali Fauzi, Kepala Bidang Pendidikan menengah Dinas Pendidikan Kota Bekasi mengatakan, jika lembaran soal jawaban dan UN tahun ini jadi satu.
“Ada barcode-nya yang berbeda-beda bagi setiap peserta,” terangnya.
Menukil Tribun News Senin (14/04/14), ia menambahkan jika setelah selesai dikerjakan maka lembar jawaban akan disobek dan dikumpulkan. Tiap ruangan ada 20 anak dengan soal dan urutan yang jelas berbeda. Jadi, tak mungkin ada kunci jawaban UN.
Kehadiran barcode di tiap naskah soal dan lembar jawaban menjamin tidak adanya bocoran soal serta kecurangan. Naskah soal dan urutannya, lanjut Ali, diacak. Sehingga barcode hanya bisa diakses melalui komputer pemindai yang fasilitasnya hanya dimiliki tim penilai UN.
Sementara itu, untuk di Kota Garut, kunci jawaban UN 2014 yang disinyalir bocor diterima sejumlah siswa SMKN 1 Garut via pesan singkat SMS. Untuk lakukan tindakan pencegahan, pihak sekolah merazia telepon seluler dan meminta 560 siswa untuk tidak membawa alat komunikasi ke ruang ujian.
Dadang Johar Arifin mengatakan bahwa pihaknya telah menemukan bukti SMS yang dikirim ke sejumlah nomor telepon yang berisi kunci jawaban untuk naskah soal Bahasa Indonesia. Demikian tulis Viva News
“Sebelum masuk kami melakukan razia handphone, ternyata menemukan kunci jawaban yang diduga menyesatkan di dalam handphone yang dikirim melalui sebuah nomor,” jelas Kepala Sekolah SMKN 1 Garut itu.
Guru di Palembang Sebar Kunci Jawaban UN 2014 Melalui SMS
Rumor adanya kunci jawaban Ujian Nasional 2014 (UN), merebak pada hari pertama pelaksanaan ujian di Palembang, Sumatera Selatan, Senin (14/4/2014).
Menurut pernyataan Sejumlah siswa, kunci jawaban UN 2014 itu disebar oleh dewan guru melalui pesan singkat (SMS).
Hal tersebut, diungkapkan seorang siswi yang diwawancarai ketika hendak membuat surat keterangan catatan kepolisian (SKCK) untuk melawar jadi Polwan di Markas Polda Sumsel.
Menurut siswi salah satu SMA di Muba itu, ia diminta datang ke sekolah 30 menit lebih awal oleh gurunya.
Setibanya di sekolah, siswi yang enggan menyebutkan namanya ini menerima SMS berisikan kunci jawaban dari seorang rekannya.
"Menurut teman saya, kunci itu didapat dari guru dan disebar melalui SMS. Guru sudah menunjuk seorang kordinator yang diminta menyebarkan kunci jawaban itu ke teman-teman," kata siswi tersebut.
Namun, ada juga beberapa pelajar yang mengatakan tidak ada peredaran kunci jawaban melalui SMS sebelum pelaksanaan UN digelar.
"Tidak ada di sekolah kami tadi. Kami datang ke sekolah tanpa mendengar adanya isu penyebaran kunci jawaban," kata salah satu siswi.

Enam Siswi Hamil di Mojokerto Dibolehkan Ikut UN 2014

Sebanyak enam siswi hamil di Mojokerto, dilaporkan turut mengikuti Ujian Nasional 2014 (UN), Senin (14/4/2014).

Mereka tidak menempati ruang khusus atau terisolasi. Namun, para siswi hamil itu berbaur mengerjakan UN di ruang ujian bersama siswa yang lain.

Kabid Pendidikan Menengah dan Kejuruan Sumarsono mengakui, ada sejumlah siswi hamil mengerjakan UN di wilayahnya.

"Memang demikian informasinya. Ada siswi hamil telah jadi peserta UN. Namun, sekolah belum ada yang melaporkan karena sampai siang tadi masih sibuk menuntaskan lembar jawaban," kata Sumarsono.

Dia mengatakan, karena tidak ada pemberitahuan dari sekolah, maka Dinas Pendidikan setempat belum tahu secara persis berapa siswa yang hamil jadi peserta UN.

Namun, informasinya sebanyak enam siswi dilaporkan hamil. "Apakah mereka semua jadi ikut UN, kami belum ada laporan," kata Sumarsono.

Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto, tak melarang siswi hamil ikut jadi peserta UN. Kebijakan itu, berbeda dengan disdik daerah lain maupun Disdik Provinsi Jatim.

Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kabupaten Mojokerto Yudha Hadi menyebut, ada enam siswa hamil yang jadi peserta UN.

Mereka selama ini juga dalam pendampingan lembaga di bawah Pemkab ini. Menurut Yudha, mereka adalah korban dari pergaulan bebas dengan pacar mereka.

Sebelum mengikuti UN, kata dia, guru bimbingan dan konseling (BK) di sekolah mereka memberikan pendampingan. Guru ini juga telah memotivasi siswi, untuk menentukan pilihan termasuk kalau ingin mengikuti UN.

"Dua bulan sebelum UN, mereka diberi materi pelajaran dan pendampingan di rumah masing-masing. Dengan bekal ini diharapkan agar mereka siap secara akademik dan mental saat UN," kata Yudha. (Redaksi berbagai sumber)
Powered by Blogger.