Pengadaan 5 Unit Mobil Dinas PDAM Tirta Anom Dipertanyakan

BANJAR, PATROLI
Warga masyarakat Banjar meminta Pemerintah Daerah Kota Banjar di bawah Pimpinan Wali Kota H. Ade Uu Sukaesih beserta Dewan Pengawas PDAM (Perwakilan Masyarakat ) seharusnya lebih peka dan responsip terhadap desas-desus tak sedap di kalangan publik yang menerpa tubuh PDAM Tirta Anom Banjar. Warga meminta pihak PDAM yang dipimpin H. Benny Hoelman bersikap tranparan dalam pengadaan 5 unit Kendaraan Operasional Kantor yang berplat nomor hitam itu. Ironisnya, DP atau uang muka untuk pengambilan mobil tersebut diambil dari para pimpinan Kacab dan Kabag Pejabat PDAM Banjar. Sementara setoran (cicilan ) ke pihak leasing ditanggung oleh pihak PDAM Banjar sehingga hal ini menjadi bahan pertanyaan warga Banjar pada umumnya.

Tepatnya hari Senin (24/3), PATROLI mendatangi Kantor PDAM Tirta Anom Kota Banjar dengan niat hati bersilaturahmi sekaligus untuk mengonfirmasi desas-desus tak sedap di kalangan publik terkait pengadaan mobil dinas berplat nomor hitam. Di antaranya pembelian lima unit kendaraan untuk operasinal pejabat Kantor PDAM Tirta Anom Kota Banjar. Akan tetapi, saat ditemui di kantornya, Direktur PDAM, H.Benny Hoelman berserta wakilnya Kabag Uumum (KTU) Karsam sedang tidak ada di tempat yang ada hanyalah Kabid Hublang, Memet Abbas yang mewakili untuk menerangkannya. Kabid Hublang, Memet M Abbas menjelaskan tentang kronologis PDAM di bawah Pimpinan H.Benny Hoelman, SE untuk pembelian 5 unit kendaraan, yaitu satu unit Inova, satu unit Luxio dan tiga unit Xenia. “Dengan alasan kendaraan yang ada di Kantor PDAM Tirta Anom sudah tua dan kurang layak pakai untuk kendaraan operasional. Juga persiapan dengan adanya wacana akan dilelangnya mobil tua tersebut,” ucapnya. Ditambahkan Memet Abbas, kalau pun mobil tersebut dipakai, pasti akan memerlukan biaya yang cukup besar dalam pemeliharaannya. “Maka dari itu, pimpinan kami H. Benny Hoelman mengambil keputusan untuk memusyawarahkan dan mengumpulkan uang muka (DP) dari bawahannya,” ujarnya. Berikut ini nama pemberi uang muka dan jenis mobilnya: 1) Inova pemiliknya H. Benny Hoelman, Direktur PDAM Tirta Anom. 2) Xenia pemiliknya Memet Abbas, Kahublang. 3) Xenia pemiliknya Karsam, Kabag Umum. 4) Xenia pemiliknya Taofik Kurohman, Kacab Banjar Kota. 5) Luxio pemiliknya Suryana, Kacab Banjar Timur. Berikut ini pula petikan wawancaranya: • PATROLI (P): Maaf pak, saya tanya di mana saat ini keberadaan mobil tua tersebut? Dan ke kantor leasing mana PDAM Tirta Anom mencicilnya ? • Kabag Hublang, Memet Abbas: Ya, saat ini kendaraan tersebut masih dipakai oleh pejabat PDAM Tirta Anom lainnya dan tentang cicilan mobi nya, kalau kami tidak salah dengar ke koperasi karyawan PDAM Banjar. • P: Oh, PDAM Tirta Anom punya koperasi karyawan, ya! Hebat sekali koperasinya sudah mampu menghendel untuk membayar cicilan 5 unit mobil yang begitu besar jumlah cicilan per unitnya? • Kabag: Kami hanya dapat menyediakan DP awal saja, selanjutnya pihak PDAM yang membayarnya, dengan catatan sewa mobil sama kami semua yang menyediakan DP. • P: Saya bingung pak, tadi bapak katakan bahwa kendaraan operasional kantor sudah tidak layak pakai, sementara mobil masih dipakai oleh pejabat PDAM lainnya. Bukankah kalau dipakai terus akan memerlukan biaya yang lebih besar untuk pemeliharaannya? • Kabag: Sedikit terdiam sambil menundukkan kepala seakan bingung atas pertanyaan ini. • P: Maaf pak Kabag kembali kami tanya, bukankah untuk pengadaan kendaraan operasional kantor terkhusus untuk pejabat PDAM itu sebenarnya tidaklah mudah! Apakah dengan gebrakan dari Direktur H.Benny Hoelman yang mengambil sikap hingga mampu mengambil peran apa pun yang terjadi dan mobil itu terbukti adanya? Hebat, ya PDAM di bawah Pimpinan H.Benny Hoelman mampu mengambil 5 unit mobil sekaligus? • Kabag: Dengan sedikit nada lirih ekstra berhati hati, ya benar kami beserta rekan lainnya tidak ada paksaan atas nama pribadi begitu juga pimpinan kami, untuk mempersiapkan DP yang cukup lumayan besar jumlahnya, Rp50 juta/unitnya. • P: Bagaimana cara setorannya serta kantor leasingnya yang mana pak? Apakah cicilannya bapak yang menanggung sementara uang muka Rp 50 juta dari uang saku bapak? Karena sesuai data yang kami dapatkan bahwa setoran (cicilan) sebesar Rp 2.750.000,00 dari kas PDAM Tirta Anom, apakah benar? • Kabag: Jujur saja, ya! Memang benar semua unit kendaraan yang diambil jenis Inova-Xenia-Luxio. Semua cicilan ditanggung Kantor PDAM Tirta Anom. Jumlah cicilannya Rp 2.750.000,00/unit /bulan. Yang mungkin beda cicilanya hanyalah mobil Inova saja sebesar Rp 4.000.000,00 yang dipakai sama Direktur H.Benny Hoelman. Dengan pernyataan bahwa mobil kami disewa oleh pihak Kantor PDAM Tirta Anom. • P: Maaf satu lagi pertanyaan. Tadi bapak katakan bahwa Kantor PDAM Tirta Anom Banjar menyewa mobil kepada bapak berikut pejabat lainnya yang mengeluarkan DP. Bayangkan sama bapak, pihak PDAM Tirta Anom harus menguras anggaran dana per bulan hanya untuk cicilan mobil sebesar Rp 2.750.000 x 4 unit = Rp 11.000.000,00/bulan. Lalu x 12 bulan = Rp 132.000.000,00/tahun. Ditambah cicilan mobil Inova milik direksi Rp 4.000.000,00 x 12 bulan = Rp 48.000.000,00. Jumlah yang cukup signifikan besarnya. Jadi, dalam per tahunnya PDAM Banjar harus menguras anggaran dana untuk cicilan mobil saja yang totalnya sebesarRp 180.000.000,00. • Kabag: Kami hanya menjalankan perintah, silahkan bapak konfirmasi langsung sama Pimpinan H.Benny . Atau bisa juga nanti kami yang menghubungi bapak kalau nanti saya sudah ketemu sama direktur. PATROLI berusaha mencari Dewan Pengawas, Oman (mantan Direktur PDAM Tirta Anom) yang saat ini menjabat Staf Khusus Bidang Administrsi di Kantor PDAM Banjar bersamaKH. Iskandar yang juga pengawas PDAM Kota Banjar, akan tetapi Hp-nya tidak dapat dihubungi. Lalu, menghubungi Iwan yang berjabatan sama sebagai Dewan Pengawas. Menurut Iwan, dirimya bekerja di PDAM Tirta Anom ini masih baru dan tidak tahu-menahu kronologisnya. “Jadi, kami butuh data yang jelas dan akurat untuk menelusurinya dan tunggu dulu, ya. Kami sebagai Dewan Pengawas PDAM (Perwakilan Masyarakat) siap dan akan menelusurinya,” ungkapnya. Ketua Ormas Manggala Banjar, Endang Kawa pun angkat bicara, wah teu bener atuh kitu caranamah, kalau DP pengambilan mobil dari Kacab dan Kabag, ya setoran harus ditanggung sendirilah. “Kenapa harus dibebankan ke pihak PDAM. Kenapa pihak PDAM juga mau untuk membayarnya. Jika dengan alasan sewa atau kontrak, ya harus jelas aturan prosedurnya. Kenapa Dewan Pengawas diam saja!” ungkapnya. Seharusnya, imbuhnya, Dewan Pengawas harus lebih tahu dari awal dan cepat memberikan solusi agar tidak jadi bahan pertanyaan publik. “Pantas PDAM Tirta Anom Banjar pendapatannya selalu merugi. Mungkin juga ini penyebabnya sehingga banyak Program PDAM yang tertunda karena kurangnya Biaya Operasional (BOP ) alias tidak ada duit untuk membayarnya,” pungkasnya. (Jaja Hanaedi BA 898)
Powered by Blogger.