Sejumlah Angkot Mogok: Pemkab Banyumas, TNI dan Polri Siapkan Angkutan Pengganti

BANYUMAS, PATROLI
Terkait aksi sejumlah angkutan umum anggota Organda yang melakukan stop beroperasi atau mogok kerja, Rabu (19/11), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas bersama TNI dan Polri menyiapkan angkutan pengganti.
Kepala Dinhubkominfo Kabupaten Banyumas, Santoso Edy Prabowo, mengaku telah berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait di Kabupaten Banyumas termasuk Polri, Korem 071 Wijayakusuma dan Kodim. Tentunya untuk melakukan antisipasi.

"Kami telah melakukan antisipasi dan tidak mau ini berdampak yang lebih parah pada masyarakat, khususnya pelajar. Sehingga, di beberapa titik telah disiapkan angkutan-angkutan milik Pemkab Banyumas, Polri maupun Kodim. Juga telah meminta Organda tetap melakukan kegiatan operasi sampai  anak sekolah masuk," katanya saat ditemui di Terminal Bis Bulu Pitu, Purwokerto.
Lebih lanjut, Edy mengatakan bahwa titik-titik yang disiapkan armada alternatif antara lain Pertigaan Kalibogor, Perempatan Tanjung, Terminal Bulu Pitu Purwokerto dan Berkoh. Untuk masyarakat yang akan keluar kota, disiapkan armada bus untuk diantar dari Terminal Bulu Pitu Purwokerto ke tempat sasaran seperti  Ajibarang, Wangon, dan berbagai lokasi di Banyumas. Nah, untuk keluar Kabupaten Banyumas, kita hanya mengantar sampai ke Buntu dan Ajibarang," terangnya.
Sedangkan untuk masyarakat yang akan melakukan perjalanan ke luar Kabupaten Banyumas seperti ke Jogjakarta, Semarang dan berbagai kota lain di luar Kabupaten Banyumas, Dinhubkominfo menyiapkan bus pariwisata. “Namun, penumpang tetap dikenakan tariff," imbuhnya.
Berbagai kendaraan yang dikeluarkan Pemkab Banyumas sebagai kendaraan alternatif antara lain  3 bus  dan beberapa truk dari Pol PP, DCKKTR dan SDABM serta beberapa mobil pick up untuk mengangkut anak-anak sekolah dan masyarakat.
Terkait dengan kapan akan berakhirnya aksi mogok, Edi mengatakan, Organda meminta adanya kenaikan tarif dan kalau sudah ada ketentuan dari pemerintah pusat, pasti akan berhenti. Baru saja ada informasi dari pemerintah pusat tentang ketentuan kenaikan tarif angkutan dan diharapkan aksi mogok  pun akan segera berakhir.
Dari hasil evaluasi dampak aksi mogok operasi, secara umum anak-anak sekolah dan mahasiswa  serta masyarakat dapat diantisipasi. Sehingga,  kegiatan belajar tidak terganggu.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Kapolres Banyumas, AKBP Murbani Budi Pitono  dan Dandim 0701 Banyumas, Letkol Inf. Muhammad Asep Apandi di sela kunjungannya di Terminal Purwokerto. Pihaknya menyiapkan armada yang bisa dijadikan angkutan alternatif untuk warga yang terganggu aktivitasnya karena aksi mogok massal  sopir angkot. Di antaranya 7 armada dari Kodim 0701 Banyumas berupa mobil pick up, 1 dari Korem 071 Banyumas dan beberapa kendaraan dari Polres Banyumas termasuk yang berada di setiap polsek. Tentunya untuk membantu anak sekolah dan masyarakat.
"Kami akan selalu memantau kondisi di lapangan, dampaknya seperti apa. Kalau mengganggu kepentingan umum, kami akan mengambil tindakan. Kami gunakan truk dan bus untuk mengangkut penumpang. Kami bersama Kadinhub sudah berkoordinasi dengan PO lain untuk membantu seandainya angkutan persediaan kurang," kata kapolres.
Sementara itu, Dandim juga sudah menginstruksikan kepada Danramil untuk bisa mengantisipasi kemungkinan yang terjadi. Dengan selalu berkoordinasi dan memberikan fasilitas kepada masyarakat yang terganggu akibat mogok operasi oleh para awak angkutan.

Dari pantauan di Terminal Bus Bulupitu, terdapat penumpang di berbagai jurusan yang menggunakan angkutan pengganti, bus milik Pemda Banyumas dan truk Satpol PP untuk mengangkut penumpang ke Ajibarang. Adapun bus sekolah Dinhubkominfo mengangkut penumpang ke arah timur sampai ke Perempatan Buntu. Sementara itu, truk Dalmas Polres Banyumas dan truk dari berbagai dinas masih siap menunggu giliran. (Ari S)
Powered by Blogger.