Sedot Anggaran Milyaran Rupiah, PDAM Tirta Anom Banjar tak Becus Bekerja?

BANJAR, PATROLI,-- Warga masyarakat Kelurahan Situbatu, Neglasari, Cibeureum, Kec. Banjar, Kota Banjar, Prov. Jabar  mengeluhkan kinerja para pejabat di PDAM Tirta Anom Kota Banjar.
Menurut masyarakat di lingkungan Bojong, Kelurahan Situbatu, di antaranya  Igun dan Aef, Nanang dan Ee, lima tahun sudah berlalu, namun sampai detik ini janji PDAM Tirta Anom Kota Banjar tak kunjung jadi kenyataan. “Kenapa demikian?” ucap Igun dengan nada lantang, yang diamini oleh teman-temannya.

Lebih lanjut diungkapkannya, pihaknya juga selalu mengamati perkembangannya dari mulai PDAM Tirta Anom di bawah Pimpinan Beni Hoelman. “Kemudian, digantikan oleh Karsam Edy S, S.IP. sebagai pejabat sementara,  dan digantikan kembali oleh direktur  yang baru bernama Cece Wahyu Gumelar, S.E. (17/11/2014),” ucapnya.
Ditambahkannya, PDAM Tirta Anom Kota Banjar masih beralibi yang sama seperti yang dulu saja. “Juga  belum menunjukkan kinerja  yang sesuai dengan  harapan warga masyarakat, yaitu air bersih mengalir  dan  meteran air pun dapat berputar. Kami warga masyarakat Kelurahan Situbatu sudah pesimis dan apatis,” ucap Igun yang diiyakan oleh warga lainnya.
Hal yang sama dinyatakan Ketua Pemuda Warga Kelurahan Situbatu Lingkungan Cisauhan, Ee,  yang mengatakan pembangunan sarana pengambilan dan penyaluran air baku di wilayah Desa Jajawar Balokang Patrol, Kecamatan Banjar  ditangani oleh BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy). “Untuk pembangunan proyek tersebut, telah menyedot anggaran negara  sekitar Rp 18,4 milyar dan sudah selesai dikerjakan,” katanya.
Senantiasa Berdalih
Dipaparkan Ee, pengerjaan bak penampung  air (Reservoir PDAM) di Kelurahan Situbatu, Kecamatan Banjar  telah menghabiskan anggaran pemerintah pusat melalui Dinas Pekerjaan Umum Kota Banjar   sebesar Rp10,6 milyar. Dan satu tahun yang lalu telah selesai dibangun.
“Namun, sangat disesalkan oleh warga masyarakat Kelurahan Situbatu, Neglasari, Jajawar dan Cibeureum, sampai detik ini upaya PDAM Tirta Anom Banjar di bawah Pimpinan Cece Wahyu Gumelar, S.E.  belum membuahkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan.  Angger we cai teu ngocor-ngocor. Hanya janji dan alasan yang terkesan dibuat buat seperti pipa jaringan intalasi bocor dan pecah, pipa intalasi terlalu kecil dan sudah tua,” ungkapnya.
Ditambahkan Ee, kerap disebutkan pihak PDAM Tirta Anom  bahwa kawasan yang akan dikirimkan air adalah dataran tinggi. “Namun, menurut kami,  bukankah itu semua sudah berdasarkan perencanaan? Atau, mungkin tim teknis yang  bekerja  asal-asalan sehingga begitulah jadinya,” tuturnya.
Sebagaimana diungkapkan Direktur PDAM Kota Banjar, Cece Wahyu Gumelar    di sebuah media harian, belum lama ini,  tingkat kebocoran air masih tinggi sekitar 30 persen, di atas standar nasional, yakni  20 persen. Besarnya tingkat kebocoran itu, imbuhnya, tidak hanya karena jaringan pipa yang sudah tua, juga ditengarai adanya pelanggan yang nakal.

“Masa iya seperti itu? Ada apa dengan PDAM Tirta Anom Kota Banjar?” pungkas Igun , Aef dan Nanang yang menirukannya. (JH 898)
Powered by Blogger.