Disesalkan, Oknum Guru SD Tampar Muridnya
Betapa
malangnya nasib Rizki Fahrijal, siswa kelas 6 SDN 5 Sindangjaya, Kec. Mangunjaya,
Kab. Pangandaran yang selayaknya
mendapat kasih sayang, bimbingan dan didikan dan contoh yang baik demi masa depannya. Tapi, malah mendapat perlakuan
kasar dengan ditampar oleh pendidik/gurunya yang berinisial EN.
Tentunya
hal ini menjadikan tanda tanya besar, khususnya bagi orang tua/wali murid dan
masyarakat sekitar. Sehingga, esok harinya orang tua Rizki Fahrijal (Wawan)
mendatangi pihak sekolah dengan maksud minta keterangan atau penjelasan tentang
kejadian yang menimpa anaknya.
Kedatangan
Wawan diterima oleh Kepala SDN 5 Sindangjaya, Nani Nurhayati karena kebetulan guru
yang bersangkutan (pelaku) tidak masuk kerja/mengajar. Pihak sekolah hanya melakukan permohonan maaf kepada Wawan
atas perilaku atau tindakan yang dilakukan oleh guru tersebut, dan itu sudah beranggapan
cukup atau selesai. Dan ucapan yang sama terlontar dari pihak sekolah ketika
dikonfirmasi PATROLI, baru-baru ini. “Abdi nyuhunkeun hapunten ku tindakan guru
didieu, kalayan bade dibahas enjing dinten Senen,” ujar Kepsek SDN 5
Sindangjaya.
Lalu,
PATROLI mendatangi Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) UPTD Mangunjaya untuk
konfirmasi pada pukul 9.00 WIB, namun Kepala UPTD tidak ada di kantor. Menurut staf
yang ada di tempat, ia belum datang dan terpaksa dihubungi via telepon (hp).
“Pak ulah waka dimuat/diberitakeun, nu bersangkutanana bade dipanggil manawi
aya solusi,” ujar Kepala UPTD Mangunjaya.
Dan siangnya ia pun menelepon dan mengatakan bahwa persoalan sudah selesai. “Jika persoalan ini dimuat maka saya
merasa tersinggung karena persoalan ini sudah beres. Pelaku sudah minta maaf
kepada korban,” ujarnya.
PATROLI
menyayangkan, sampai berita ini dimuat, belum ada tindakan tegas khususnya dari
Disdik Kab. Pangandaran kepada oknum guru yang berperilaku tidak terpuji dan
kasar terhadap anak didiknya. Sedangkan masa depan bangsa ini berada di tangan anak
bangsa, yaitu anak-anak kita sendiri.
Maka
dari itu, kita harus memberi bimbingan yang baik, didikan yang baik dan contoh
yang baik pula kepada mereka. Jika gurunya saja berperilaku seperti itu, akan
seperti apa perilaku anak didiknya kelak? Mungkin sesuai kata pepatah “Guru kencing berdiri
murid kencing berlari”. Hal ini merupakan tanggung jawab dinas terkait pada
khususnya dan tanggung jawab kita semua pada umumnya. (Ris-Wan)